Categories: NASIONALPEMERINTAHAN

Andi Amran Sulaiman Ajak KTNA Kawal Program Kementan

MONITOR, Yogyakarta – Menteri Pertanian,  Andi Amran Sulaiman mengajak seluruh pihak, termasuk Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) untuk mengawal program-program Kementerian Pertanian. Hal ini dimintanya, karena kesuksesan pembangunan pertanian Indonesia semuanya dicapai atas kerja keras bersama.

"Dua tahun ini beras sudah tidak impor, bawang merah sudah ekspor. Ini kerja bersama, bukan Menteri Pertanian saja. Insya Allah ke depan, kedelai dan bawang putih kita selesaikan. Juga seterusnya," ujarnya saat memberikan sambutan pada KTNA Expo dan Rembug Utama di Jogja Expo Center (JEC), DI Yogyakarta, Jumat (22/9).

"Mimpi kami bersama  adalah menjadikan Indonesia di 2045 menjadi Lumbung Pangan Dunia. Kami yakin bisa, mampu, kalau kita terus kerja bersama," sambung Menteri Amran optimis.

Program-program Kementan yang harus dikawal KTNA, kata mantan dosen Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar itu, seperti optimalisasi lahan pasang surut 21 juta ha dan tadah hujan 4 juta ha melalui pembangunan embung dan mesin pompa untuk irigasi. Sehingga, menggenjot produksi komoditas pertanian, karena luas dan waktu tanam bisa bertambah.

"Mimpi besar kita bangun rain water system. Seluruh air hujan jangan biarkan jatuh ke laut sebelum jadi padi, sayur-sayuran, dan seterusnya. Kalau dua raksasa ini (lahan tadah hujan dan pasang surut, red) kita 'bangunkan', 2045 jadi kenyataan," yakinnya pada acara yang turut dihadiri Ketua dan Anggota Komisi IV DPR RI, Edhie Prabowo dan Titiek Soeharto.

KNTA pun diminta membantu merampungkan masalah-masalah yang ada, seperti penyalahgunaan alat mesin pertanian (alsintan) yang diberikan serta bibit dan pupuk palsu. Soalnya, kata dia, "Kementan tidak bisa berjalan sendiri." Kata Amran 

Pelayan Rakyat

Di sisi lain, Menteri Amran menegaskan, pihaknya akan memberikan kemudahan kepada KTNA dalam rangka menyukseskan pembangunan pertanian Indonesia dan menyejahterakan petani. Misalnya, terkait rekomendasi izin.

"Izin apa saja, kita sudah gunakan IT, enggak usah datang, enggak ada biayanya. Seperti izin pestisida, datang ke Kementan, enggak ada biaya. Itu yang sudah kita lakukan," jelasnya.

Peraih gelar Doktor Ilmu Pertanian Unhas ini kemudian menerangkan program Kementan lain untuk menyejahterakan petani. Asuransi usaha tani, baik pertanian dan peternakan, misalnya.

"Sepanjang sejarah, baru kita luncurkan. Ada kekeringan, hama, petani terima total klaim kurang lebih Rp39 miliar. Di Bojonegoro, petani dapat ganti rugi kurang lebih Rp8 miliar," bebernya.

Lalu, meningkatkan jumlah pemberian alsintan hingga 2.000 persen, dari 4.000 unit pertahun menjadi 80 ribu pertahun. Sebab, dengan alsintan, beban biaya produksi petani dapat ditekan signifikan dan mempercepat proses tanam. "Tidak akan maju pertanian Indonesia, tanpa mekanisasi. Tidak mungkin," tegasnya.

Menteri Amran mengungkapkan, semua program inovatif tersebut dilakukannya semata-mata demi memajukan pertanian tanah air dan menyejahterakan petani. Hal itu pula yang mendorongnya menghadiri acara KTNA di Yogyakarta, meski fisiknya sedang tidak bugar.

"Kami hari ini baru keluar dari rumah, karena kurang sehat. Seharusnya diwakili Pak Dirjen. Tapi, rasanya sulit istirahat, karena kuingat KTNA adalah saudara saya. Kami pelayannya Bapak," tandasnya.

Neraca Perdagangan Komoditas Pertanian Surplus USD 10,98 Miliar

Kebijakan pangan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman tidak hanya mendorong peningkatan produksi dan menjamin ketersediaan pangan strategis. Akan tetapi berhasil juga meningkatkan kinerja perdagangan komoditas pertanian, yang pada gilirannya  turut mensejahterakan petani. 

Recent Posts

Presiden Jokowi Gelar Ratas Terkait World Water Forum ke-10

MONITOR, Jakarta - Presiden Joko Widodo bersama sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju menggelar rapat terbatas…

33 menit yang lalu

Ketua MPR Dukung Rencana Kerjasama Lemigas dan Konsorsium Korea Bangun LNG Center di Indonesia

MONITOR, Jakarta - Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo mendukung…

51 menit yang lalu

AKBIL Lombok Sukses Melaksanakan Webinar Nasional

MONITOR, Jakarta - Kampus Akademi Bisnis Lombok (AKBIL) sukses menyelenggarakan Webinar Nasional dengan tema “Strategi…

1 jam yang lalu

Kementan Menggerakan Percepatan Tanam di Banyuwangi

MONITOR, Banyuwangi - Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian RI, Suwandi meninjau area pesawahan di Desa…

1 jam yang lalu

Dukung Pengembangan Ekonomi Nasional, Kopdit CU Lete Konda NTT Nikmati Layanan LPDB-KUMKM

MONITOR, Jakarta - Koperasi adalah salah satu jenis usaha yang berperan penting untuk perekonomian masyarakat.…

2 jam yang lalu

Lakukan Rapat Tinjauan Manajemen, UNAS Konsisten Tingkatkan Budaya Mutu

MONITOR, Jakarta – Universitas Nasional (UNAS) secara konsisten terus meningkatkan budaya mutunya. Hal tersebut diimplementasikan…

2 jam yang lalu