Categories: EKONOMI

Pertamina Bagikan Konverter BBG pada Nelayan Kecil di Demak

MONITOR, Demak – Dalam rangka mendukung Program Konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG), Pertamina menjalankan penugasan Pemerintah dengan membagikan 513 paket konverter kit untuk para nelayan kecil di Demak, Jawa Tengah.
 
Pembagian paket per­dana konverter kit untuk nelayan di Kabupaten Demak ini secara simbolis diserahkan oleh Dirjen Migas Kementerian ESDM, Ego Syahrial kepada wakil nelayan di Kabupaten Demak, disaksikan oleh Anggota Komisi VII DPR  Daryatmo dan  Senior Vice President Non Fuel Marketing  Pertamina,  B. Trikora Putra.

Pemberian paket perdana konverter kit untuk nelayan terdiri dari mesin kapal, konverter kit serta pemasangannya dan tabung khusus LPG beserta isinya. Kriteria penerima adalah nelayan pemilik kapal kurang lebih 5 GT, kapal yang dimiliki berbahan bakar bensin atau solar dan berdaya mesin kurang lebih 13 HP, serta belum pernah menerima bantuan sejenis.

Alokasi anggaran yang tersedia pada  tahun 2017 dari Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas) Kementerian ESDM sebesar Rp 120,92 miliar untuk 16.981 paket yang akan dibagikan untuk nelayan di 26 Kabupaten. Salah satunya adalah Kabupaten Demak yang mendapatkan 513 paket perdana konverter kit.

Kementerian ESDM menu­gaskan Pertamina untuk melak­sanakan program penyediaan, pendistribusian dan pemasangan paket perdana LPG untuk kapal perikanan bagi nelayan kecil di berbagai daerah seluruh Indonesia sejak tahun 2016. Selain 513 paket konverter  kit yang  dibagikan tahun ini, sebelumnya pada tahun 2016 telah dibagikan 400 unit di Kabupaten Demak.

“Dengan menggunakan paket konverter kit ini, nelayan bisa menghemat biaya bahan bakar hingga 50%, yang biasanya menghabiskan misalkan Rp 100 ribu untuk membeli bensin (BBM), bisa digantikan dengan 2 tabung LPG saja yang jelas harganya jauh lebih murah. Ini diharapkan dapat mempermudah pekerjaan sehingga tidak perlu lagi jauh-jauh ke SPBU untuk membeli bensin, dan lagi menghemat biaya bahan bakar,” ujar Ego Syahrial dalam siaran persnya, Jakarta (11/9).

Sementara itu, SVP Non Fuel Marketing Pertamina B. Trikora Putra menyampaikan, Pertamina akan selalu konsisten mendukung program pemerintah dan memberikan upaya terbaik dalam setiap penugasan yang diberikan.

“Distribusi paket perdana LPG 3 KG kepada nelayan kecil di Demak ini sekaligus untuk mendukung ketahanan energi sesuai Perpres No 126/2015 tentang: Penyediaan, dan Penetapan Harga LPG untuk Kapal Perikanan Bagi Nelayan Kecil,” lanjutnya.

Pemanfaatan LPG 3 KG bagi nelayan kecil akan memberikan dampak positif, terutama menghemat pengeluaran biaya bahan bakar, membantu ekonomi masyarakat nelayan dan ramah lingkungan, serta mengurangi konsumsi BBM bersubsidi.

Recent Posts

Fadli Zon: Petani Indonesia Harus Lebih Sejahtera di Tangan Pemimpin Baru

Monitor, Jakarta - Anggota DPR RI Fadli Zon berharap ke depannya pertanian di Indonesia bisa lebih…

19 menit yang lalu

Inisiatif PGN Optimalkan LNG Bantu Kebutuhan Energi Industri Hadapi Risiko Geopolitik

MONITOR, Jakarta - Subholding Gas PT Pertamina (Persero), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) menjalankan inisiatif…

3 jam yang lalu

Pertemuan Strategis Indonesia dan Selandia Baru Percepat Protokol Perdagangan Nanas dan Manggis dari Indonesia

MONITOR, Jakarta – Badan Karantina Indonesia dan Ministry for Primary Industries (MPI) Selandia Baru menggelar…

4 jam yang lalu

DPR Ajak Seluruh Pemangku Kepentingan Cari Solusi Atasi Peningkatan Kasus DBD

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Kurniasih Mufidayati mengungkapkan rasa prihatin atas peningkatan…

5 jam yang lalu

Targetkan Predikat Unggul, Prodi HES Fakultas Syariah UIN Jember Gelar Asesmen Lapangan

MONITOR, Jakarta - Program Studi Hukum Ekonomi Syariah (HES) Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Kiai…

6 jam yang lalu

Kemenag dan Kominfo Siapkan Program Guru Cakap Digital bagi Ratusan Ribu GTK Madrasah

MONITOR, Jakarta - Direktorat Guru dan Tenag Kependidikan (GTK) Madrasah menjalin kerja sama dengan Kementerian…

7 jam yang lalu