MONITOR, Jakarta – Kepolisian Republik Indonesia telah menerima kembali rekaman kamera pengintai atau CCTV dari pihak kepolisian Australia guna penyidikan kasus kekerasan terhadap Novel Baswedan.
Namun, disampaikan Kabid Humas Polda Metro Jaya, Argo Yuwono dari hasil pemeriksaan terhadap rekaman CCTV tersebut belum ada titik terang siapa dalang penyiraman air keras kepada penyidik KPK.
" CCTV dari Australia Federal Police (AFP) itu tetap tidak ÂÂÂ bisa dibaca ya karena resolusii tv rendah dibesarin pecah,"kata Argo di Jakarta, Kamis(17/8).
Meski demikian, Argo menyatakan penyidik akan terus berupaya untuk mengungkap secapatnya otak utama kasus kekerasan tersebut.
"Kita tetap berupaya hari demi hari tetap kita lakukan untuk mengungkap siapa pelaku dari pada penyiraman novel ini,"tegas Argo.
Sebelumnya, kepolisian Daerah Metro Jaya mengirimkan tiga rekaman CCTV ke Australia untuk meminta bantuan meningkatkan kualitas gambar di sekitar rumah penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan namun hasilnyapun tetap nihil.
Meski demikian, polisi telah mengumumkan sketsa wajah terduga penyiraman itu berdasarkan keterangan para saksi.
MONITOR, Jakarta - Pelda Yudi Gunardi, anggota Subdenpom XX/E Padang Panjang, akhirnya ditemukan dalam keadaan…
MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar menegaskan bahwa Kementerian Agama bergerak cepat dalam merespons…
MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar menghadiri Humas Kemenag Award 2025 dan menyerahkan bantuan…
MONITOR, Jakarta - PT Jasa Marga (Persero) Tbk melalui anak usahanya PT Jasamarga Kualanamu Tol…
MONITOR, Jakarta - Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menegaskan bahwa keberanian…
MONITOR, Tangerang - Universitas Pelita Harapan (UPH) meneguhkan komitmennya dalam menghadirkan pendidikan unggul yang melahirkan…