MONITOR, Jakarta – Kriminolog sekaligus Pakar psikologi forensik Reza Indragiri Amriel mengingatkan kepada Pemerintah agar tidak memberikan remisi hari raya Idul fitri khususnya kepada narapidana kejahatan seksual terhadap anak.
"Mari kita bersepakat dengan Presiden SBY bahwa kita harus memobilisasi gerakan semesta antikekerasan (seksual) terhadap anak. Juga andai kita sebangun dengan pernyataan Presiden Jokowi bahwa kejahatan (seksual) terhadap anak merupakan kejahatan luar biasa," katanya kepada MONiTOR, Sabtu (24/6).
Reza menambahkan, Idul fitri tanpa remisi juga memberi isyarat sekiranya kita setuju dengan ungkapan bahwa Indonesia berada dalam situasi darurat kejahatan (seksual) terhadap anak.
"Pada saat yang sama, harus kita akui, tidak ada resep mujarab untuk mengubah tabiat dan tindak-tanduk para penjahat pedofilia. Demikian pula dengan sanksi pemberatan yang, selain diragukan keampuhannya, juga tak kunjung diimplementasi. Basis data eks-predator pun kita tak punya, padahal tingkat kebahayaan mereka pascapemenjaraan justru meningkat," tambahnya.
Untuk itu, tegas pengurus Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) itu Bertitik tolak dari itu semua, kita harus tegaskan setegas-tegasnya: JANGAN BERIKAN REMISI KEPADA PARA PREDATOR SEKSUAL.
MONITOR, Jakarta - Sebagai bagian dari upaya penegakan ketentuan terkait Over Dimension & Over Load…
MONITOR, Jakarta - Siang itu, panas begitu terik menyengat di Madinah, tidak ada hembusan angin.…
MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar mengucapkan selamat atas terpilihnya Kardinal Robert Francis Prevost…
MONITOR, Jakarta - Ketua Majelis Pertimbangan PGI, Pdt Gomar Gultom menyampaikan selamat kepada umat Katolik…
MONITOR, Jakarta - Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat koperasi sebagai…
MONITOR, Jakarta - Dalam perkembangan penting bagi sektor manufaktur Asia Tenggara, Continuum sebagai perusahaan terkemuka…