Lenovo Kenalkan Supercomputer Berbasis Intel Terbaru dan Tercanggih di Dunia

Monitor, Jakarta – Dalam acara International Supercomputing Conference (ISC2017), Lenovo (HKSE: 992) (ADR: LNVGY) mengumumkan bahwa mereka telah menyelesaikan pengembangan dan penerapan Supercomputer berbasis Intel generasi berikutnya yang terbesar di dunia, bertempat di Barcelona Supercomputing Center (BSC).

11.1 petaFLOP Supercomputer yang disebut MareNostrum 4 ini akan dipamerkan di “pusat data paling indah” di dunia, yaitu di Chapel Torre Girona di Universitas Politeknik Catalonia, Barcelona, Spanyol, dan akan digunakan untuk mendukung beragam ilmu -mulai dari riset genom manusia, bioinformatika dan biomekanik, sampai keperluan ramalan cuaca dan komposisi atmosfer. Sistem baru yang akan terus tumbuh ini sudah terdaftar sebagai peringkat nomor 13 di daftar TOP500.

“Pengantaran, instalasi, dan optimisasi yang cepat di sistem MareNostrum 4 yang ada di BSC mewakilkan kekuatan komputasi Lenovo yang menyeluruh dan berperforma tinggi,” kata President, Lenovo Data Center Group, Kirk Skaugen.

“Membangun di atas komputasi server x86 milik kami yang sudah berusia 25 tahun, dan posisi x86 sebagai nomor satu dalam hal kepuasan pelanggan dan reliabilitas, tujuan Lenovo adalah menjadi perusahaan supercomputing terbesar di dunia, yang dapat membantu menyelesaikan tantangan terbesar manusia, melalui kemajuan teknologi dan inovasi.” tambahnya.

Sistem ini ditenagai oleh server Lenovo generasi berikutnya dengan lebih dari 3,400 noda, dilengkapi dengan prosesor Intel® Xeon® yang berskala, terinterkoneksi dengan kabel jaringan Intel Omni-Path Technology berkecepatan 100 Gb per detik, dengan panjang 60 kilometer dan berkecepatan tinggi. Ini adalah sistem HPC terdepan ketiga yang telah dipasang Lenovo di Partnership for Advanced Computing in Europe atau PRACE, menjadikan Lenovo sebagai penyedia terbesar sistem HPC terdepan di komunitas ilmiah yang sangat berpengaruh, serta memantapkan posisi Lenovo sebagai perusahaan supercomputer dengan pertumbuhan tercepat di Eropa. 

Sementara itu, VP & GM, High Performance Computing and Artificial Intelligence di Lenovo Madhu Matta  mengatakan dari lab sampai pabrik, ke tim penerapan di lokasi, pengantaran sistem dengan ukuran dan kerumitan seperti itu membutuhkan tingkat integrasi dan kemampuan yang superior.

“Kegiatan ini harus fokus dalam memberikan pengalaman pelanggan yang holistik, di mana hanya segilintir perusahaan yang mampu melakukannya," ungkapnya.

Pemimpin HPC Global yang Terbukti
Sejak debutnya di daftar Top500 tahun 2014, Lenovo telah menjadi vendor TOP500 dengan pertumbuhan tercepat di dunia Lenovo ada di peringkat kedua di TOP500 global dengan 92 produk. Lenovo ada di peringkat pertama di kategori supercomputing di Cina, wilayah dengan pertumbuhan terbesar dan tercepat di dunia, mengklaim produk 50% lebih banyak dibanding pesaing terdekat.

Untuk melanjutkan komitmen Lenovo dalam memberikan akses kepada klien menuju teknologi baru, Lenovo juga meningkatkan Global HPC Innovation Center yang berbasis di Stuttgart, Jerman, dengan prosesor Intel Xeon 600 core generasi berikutnya dan berskala, serta NVIDIA GPUs Interconnected terbaru dengan pilihan fabrik yang terdepan dan berperforma tinggi dari Mellanox dan Intel. Global HPC Innovation Center dibuka bulan Mei 2015 untuk berkolaborasi dengan klien dan memberikan mereka akses ke teknologi terbaru, serta merasakan sistem yang memperkuat BSC MareNostrum 4 Supercomputer, sekarang juga sebelum dikirim berdasarkan volume. Peningkatan sistem sepenuhnya akan selesai bulan Agustus 2017.

Contoh kolaborasi industri yang didorong oleh Global HPC Innovation Center terdapat di Universitas Birmingham yang telah membangun fasilitas riset pusat bernama Birmingham Environment for Academic Research (BEAR). BEAR berisi sekumpulan sumber daya IT yang disediakan tanpa biaya kepada komunitas universitas dan ilmuwan eksternal yang berkualitas, membantu mengakselerasi riset mereka di beragam disiplin ilmu, seperti ilmu hidup termasuk pengurutan genom, medis, dan riset linguistik.

“Pengurutan genom dapat memberikan wawasan secara cepat mengenai suatu pola epidemik. Contohnya saat virus Zika masuk ke Amerika, kami mampu memberikan respon yang cepat dengan menerapkan pengurutan genom ke daerah yang terinfeksi, dan pada akhirnya menghasilkan data pengurutan hanya dalam hitungan hari,” kata Profesor Nick Loman.

Profesor Microbial Genomics dan Bioinformatik di Universitas Birmingham mengatakan Analisa pengurutan genom yang komparatif seperti itu membutuhkan komputasi dan penyimpanan yang signifikan. Sistem baru ini menyediakan komputasi on-demand dan cepat untuk mempercepat analisa.

"Kami bisa langsung mengakses ratusan CPU, RAM sebesar ribuan gigabyte, dan penyimpanan berkapasitas puluhan terabyte. Oleh karena itulah kami bisa mendapatkan data lebih cepat, dan segera mengumumkan penemuan baru yang penting kepada komunitas kesehatan publik serta ilmiah agar bisa membantu mereka melakukan respon terhadap epidemi yang sedang terjadi,” ujarnya.