Categories: BISNISEKONOMI

PetroChina Siapkan Ekspansi Bisnis Garap Sektor Hilir Migas Indonesia

Monitor, Jakarta – Perusahaan migas asal Tiongkok PetroChina bersiap mengembangkan bisnis di sektor hilir minyak dan gas bumi sebagai komitmen memperkuat keberadaan perseroan yang sudah lima belas tahun beroperasi di Indonesia.

"Kantor pusat sudah memberikan arahan agar mencoba diskusi dengan pemangku kepentingan di Indonesia mengenai peluang bisnis tidak hanya hulu (upstream) tetapi juga di hilir (downstream)," kata Vice President Kemitraan dan Hubungan Pemerintah PetroChina Indonesia, Budi Setiadi usai buka puasa bersama dengan wartawan di Jakarta, Jumat (9/6).

Menurut Budi, saat ini PetroChina membuka peluang dengan berbagai pihak untuk mengembangkan bisnis migas di Indonesia termasuk dengan Pertamina.

"Kami coba berdiskusi dengan Pertamina tidak cuma soal pengelolaan blok migas tetapi juga di sektor hilir seperti kilang dan petrokimia," katanya.

Adapun alasan PetroChina ingin terjun ke sektor hilir migas, tambah Budi karena sejalan dengan perkembangan perusahaan yang sudah cukup lama beroperasi di Indonesia. 

"Kendati harga minyak masih di kisaran 45 dolar AS per barel, kami tetap ingin berkontribusi dalam kegiatan migas nasional," ujarnya.

Sementara untuk meningkatan produksi, menurut Budi, PetroChina terus mencari blok migas baru seiring akan berakhirnya kontrak blok Tuban pada 28 Februari 2018. Jika ada wilayah kerja yang menarik dan ekonomis, akan dipertimbangkan untuk diakuisisi, katanya.

"Kami sudah melakukan pembicaraan awal dengan Pertamina yang menjadi mitra perseroan di Tuban, bicara secara business to business, apa bisa masuk lagi," ungkapnya.

Wilayah kerja blok Tuban Jawa Timur dimiliki oleh PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Tuban East Java sebesar 50 persen, Petrochina International Java 25 persen dan PT Pertamina Hulu Energi Tuban sebesar 25 persen. Pada awal tahun ini, pemerintah sudah memutuskan untuk memberikan pengelolaan blok Tuban kepada Pertamina dengan rezim "gross split".

Untuk memperbesar cadangan, PetroChina aktif melakukan eksplorasi di wilayah kerja Jambi serta melakukan kegiatan seismik sepanjang 320 kilometer.

"Bahkan kami baru saja menemukan cadangan baru Sumur Tiung-3 serta melakukan tajak sumur eksplorasi di Jambi," katanya.

Budi mengatakan pada tahun 2017 PetroChina menargetkan produksi 80.000-85.000 BOEPD. Angka ini turun dari 2016 sebesar 90 BOEPD seiring lesunya industri. (Ant)

Recent Posts

Empat Mantan Anggota OPM Resmi Berikrar Setia pada NKRI

MONITOR, Jakarta - Komitmen TNI dalam membangun perdamaian dan memperkuat persatuan di Tanah Papua kembali…

23 menit yang lalu

PT Jasamarga Transjawa Tol Gencarkan Sosialisasi Zero ODOL di Ruas Jalan Tol Palimanan-Kanci

MONITOR, Cirebon - Dalam upaya mendukung program nasional Zero ODOL (Over Dimension Over Loading), PT…

2 jam yang lalu

Menag Terima Taj Yasin, Jateng Siap Jadi Tuan Rumah MTQ Nasional 2026

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama RI Nasaruddin Umar menerima audiensi Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj…

2 jam yang lalu

DPR Dorong Fasum Terdampak Bencana Cepat Diperbaiki, Sistem Peringatan Dini Diefektifkan

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Andi Iwan Darmawan Aras menyampaikan keprihatinan…

4 jam yang lalu

Prof Rokhmin: Indonesia Emas 2045 Bukan Angan-angan, MAI Harus Jadi Motor Utama Bangun Industri Akuakultur

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IV DPR RI, Prof. Rokhmin Dahuri, menyerukan kebangkitan sektor kelautan…

5 jam yang lalu

Minyak Atsiri Indonesia Menduduki Peringkat ke-8 Dunia

MONITOR, Jakarta - Indonesia memiliki potensi luar biasa dalam pengembangan industri minyak atsiri, karena didukung…

6 jam yang lalu