Categories: BISNISEKONOMI

Kritik Pedas untuk Komisaris dan Direksi Jasa Marga

Monitor, Jakarta – Besarnya gaji yang diterima jajaran Komisaris dan Direksi PT. Jasa Marga (Persero) Tbk, dinilai tak sebanding dengan kinerja yang dihasilkan. Pasalnya, sampai dengan saat ini perusahaan tersebut tak bisa memberikan pelayanan dengan baik kepada masyarakat.

Koordinator Investigasi Center For Budget Analysis (CBA), Jajang Nurjaman mengatakan kemacetan yang kerap terjadi di beberapa ruas Tol merupakan bukti pejabat Jasa Marga tidak mampu bekerja.

“Sebelumnya Kami telah menyampaikan rincian gaji pejabat direksi Perusahaan pelat merah Jasa Marga. Dimana pada tahun 2016 total gaji untuk pejabat direksi Jasa Marga mencapai Rp.22.598.722.479. Belum selesai disini, karena masih ada jajaran elite lainnya dalam struktur kepengurusan Jasa Marga yang patut diketahui publik,” kata Jajang melalui rilis yang diterima monitor.co.id, Selasa (30/5).

Jajang menuturkan, jajaran dewan komisaris ini memiliki peran untuk melakukan pengawasan terhadap kebijakan pengelolaan perusahaan yang dilakukan direksi serta memberikan nasihat kepada direksi dalam menjalankan perseroan Jasa Marga.

“Enam orang Komisaris, yang dikomandoi Refly Harun sebagai komisaris utama harusnya bisa melakukan kontrol dengan baik terhadap kinerja bawahanya, jangan hanya enak-enakan terima gaji besar,” cetus Jajang.

Sebagai balasan untuk perannya, lanjut Jajang, Refly Harun dan kawan-kawan diganjar dengan gaji yang fantastis. “Refly Harun misalnya, menikmati berbagai macam fasilitas seperti honorarium, tunjangan, fasilitas serta insentif kinerja,” tutur Jajang.

Jajang menambahkan, berdasarkan data CBA, Refly Harun setiap bulannya memperoleh gaji pokok sebesar Rp.58.500.000 ditambah uang tranport sebesar Rp.11.925.000 perbulan, THR Rp.58.500.000, serta insentif kinerja selama tahun 2016 sebesar Rp.782.262.659. Dalam setahun Refly Harun bisa mengumpulkan uang dari total gajinya sebesar Rp.1.685.862.659.

“Penghasilan Refly Harun sebesar Rp.1.6 miliar ini belum termasuk pendapatan dari "ngamen" sebagai pembicara atau dari Job job yang lainnya,” tandas Jajang

Selain itu, untuk dewan komisaris lainnya masing-masing setiap bulannya memperoleh gaji pokok sebesar Rp. 52.650.000, uang tranport sebesar Rp. 10,732,500, THR sebesar Rp. 52,650,000, serta insentif kinerja selama satu tahun sebesar Rp. 704,036,153. Dalam satu tahun anggota dewan komisaris sedikitnya memperoleh gaji sebesar Rp.1.517.276.153.

“Tidak tanggung-tanggung total keseluruhan uang negara yang harus digelontorkan untuk gaji jajaran dewan komisaris mencapai Rp.10.654.243.621. Angka tersebut rasanya tidak sebanding dengan kinerja Jasa Marga selama ini yang jauh dari kata prima,” ungkap Jajang.

“Masyarakat sebagai konsumen Jasa Marga, sekali lagi harus lebih bersabar dengan hasil kinerja Refly Harun dan kawan-kawan. Uang puluhan miliar yang mereka terima malah berbalas kemacetan tiap hari yang harus bapak ibu sekalian derita,”tutup Jajang.

Recent Posts

Pakar Politik Asia Tenggara Harap AICIS+ 2025 Hadirkan Solusi

MONITOR, Jakarta - Pakar sejarah dan politik Islam Asia Tenggara asal Malaysia, Prof. Farish A.…

6 jam yang lalu

Gelar Pahlawan Nasional Suharto Melegitimasi Kekuasaan Tanpa Batas

MONITOR, Jakarta - Lembaga kajian demokrasi dan kebajikan publik Public Virtue Research Institute (PVRI) menilai…

9 jam yang lalu

HUT ke 7 Gerakan Indonesia Optimis dan Refleksi 1 Tahun Prabowo-Gibran

MONITOR, Jakarta - Ketua Gerakan Indonesia Optimis (GIO), Ngasiman Djoyonegoro menyatakan bahwa pemuda saat ini…

12 jam yang lalu

Kemenag Ajak Dosen PTK Manfaatkan Beasiswa dan Riset, Anggarannya 500 Juta hingga 2 Milyar

MONITOR, Jakarta - Pusat Pembiayaan Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan (Puspenma) gencar mensosialisasikan program beasiswa…

12 jam yang lalu

KKP Tambah 1,079 Juta Hektare Kawasan Konservasi Laut di Satu Tahun Prabowo

MONITOR, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berhasil menambah 1,079 juta hektare kawasan konservasi…

15 jam yang lalu

Pesantren Ramah Anak, Menag: Kita Bentuk Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar menegaskan komitmen dan keseriusannya dalam mengambangkan pesantren ramah…

16 jam yang lalu