Jumat, 29 Maret, 2024

Masyarakat Diminta Tak Asal Sebarkan Informasi Terkait Teror Bom

Monitor, Jakarta – Beredarnya tulisan yang menuding peristiwa ledakan bom di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, Rabu (24/5) sebuah rekayasa dinilai bisa melukai hati para korban dan keluarga korban. Terlebih lagi tudingan itu tak memiliki dasar yang kuat.

Ketua Bidang Agama DPP Garda Pemuda Nasdem, Chepy Aprianto meminta masyarakat agar bijak dalam menghadapi peristiwa ledakan bom tersebut. Serta menyerahkan sepenuhnya kepada pihak yang berwajib agar pelaku teror itu bisa diungkap.

"Tak seharusnya dalam kondisi seperti ini menyebarkan hal-hal yang belum tentu kebenaranya. Apalagi menyebut peristiwa itu rekayasa," kata Chepy kepada monitor.co.id

Menurut Chepy, dalam kondisi seperti ini kita tak boleh mengungkapkan hal-hal yang tak mendasar. Karena ini bisa membuat persoalan baru yang menimbulkan perpecahan.

- Advertisement -

"Dasarnya apa menyebut peristiwa itu rekayasa, ini urusannya nyawa. Jangan asal ngomong, karena ini bisa membuat keluarga korban dan para korban sakit hati,"tukas pria asal Subang, Jawa Barat ini.

Kekesalan ini, lanjut Chepy ketika dirinya menerima pesan melalui media sosial whatsap yang menyebut peristiwa ledakan bom yang menyebabkan lima orang meninggal dan belasan korban luka-luka adalah palsu alias setingan.

"Tulisan itu berjudul Membedakan Bom Bunuh Diri Asli Dengan Rekayasa, maksudnya apa itu? Itukan bisa menimbulkan fitnah dan kereshan baru dimasyarakat," imbuh Chepy.

"Tugas kita semuanya saat ini memerangi radikalisme, siapapun pelakunya, siapapun dalangnya, dan apa motifnya itu sangat tidak dibenarkan, untuk itu kita bentengi NKRI dari teror-teror yang bisa membuat gaduh Indonesia,"tutup Chepy.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER