MONITOR, Jakarta – Jelang Pimilihan Anggota Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid kembali mengingatkan seluruh kader, tentang pentingnya pemahaman atas tujuan berpolitik. Menurutnya, politik bukan temata-mata meraih kekuasaan.
Lebih lanjut dijelaskan, politik hanyalah sarana dakwah untuk mencapai tujuan dari dakwah itu sendiri, untuk mencerahkan pemahaman umat dan menggerakan pemikiran serta tindakannya ke dalam jalan dakwah.
“Semangat inilah yang harus kita bawa dalam dakwah melalui partai politik maupun di parlemen. Kita harus bisa membentuk koalisi kebajikan yang berkhidmat bagi kepentingan rakyat, untuk memenangkan keadilan dan mengalahkan kedzoliman,” kata Hidayat dalam keterangan tertulisnya, Jumat (20/7).
Sebelumnya, dalam rapat kerja (raker) konsolidasi dan halal bi halal anggota legislatif pusat dan daerah seluruh Indonesia dalam rangka memenangkan Pileg 2019 nanti, Hidayat menegaskan, perlu adanya upaya serius untuk meraih kemenangan. Meski itu harus dilakukan dengan kerja keras. Setidaknya, lanjut HNW, PKS harus lolos Parliamentary Threshold.
“Dulu waktu PK (Partai Keadilan) kita pernah tidak lolos PT dan itu menyakitkan, tapi itu menjadi triger bagi kemenangan berikutnya. Kita juga bisa mengambil inspirasi dari kemenangan Mahatir di Malaysia, bagaimana ia bisa come back, juga kemenangan Erdogan di Turki untuk kesekian kalinya,” sebut dia.
Sementara itu, Presiden PKS Muhammad Sohibul Iman mengungkapkan betapa efektifnya mesin politik PKS dalam Pilkada 2018 kemarin. Terlihat, PKS menang 50 persen Pilkada. Meski beberapa belum sesuai harapan, tapi di sejumlah daerah seperti Jawa Barat dan Jawa Tengah mesin PKS berhasil membalikkan hasil survei secara signifikan dalam waktu terbatas.
“Fenomena mesin PKS ini akan terus beresonansi untuk mencapai kemenangan Pemilu 2019, sehingga siap bekerja efektif untuk memenangkan PKS pada Pemilu 2019,” pungkas Sohibul.