MONITOR, Tokyo – Rektor Ehime University sekaligus President Indonesia Friendship Association, Prof Yuici Ohashi yang menyerahkan penghargaan tersebut menilai, Prof Nurdin Abdullah dianggap berhasil menjembatani hubungan kerja sama Indonesia-Jepang yang berlangsung baik 10 tahun terakhir.
Prof Nurdin Abdullah mengatakan selama hampir 10 tahun memimpin Bantaeng, telah mengembangkan berbagai bentuk kerja sama dengan Pemerintah Jepang, koorporasi, dan lembaga pendidikan tinggi Jepang.
"Menjalin kerja sama internasional sangatlah penting bagi suatu negara, terutama dalam era global dewasa ini. Suatu bangsa, bahkan daerah, tidak dapat hidup sendiri dalam memenuhi semua kebutuhannya secara autarkis (self-help) tanpa bantuan negara lain. Hubungan internasional antar-negara bersifat interdependensi atau saling tergantung satu sama lain," jelas Prof Nurdin Abdullah.
Kerja sama Bantaeng dengan Jepang yang telah dikembangkan berupa pengembangan kualitas Sumber Daya Manusia(SDM). Cukup banyak pelajar dari Sulawesi Selatan (Sulsel) yang belajar di Ehime University.
Ada juga kerja sama Pemkab Bantaeng dengan Toyota Ehime dan JICA. Pemkab Bantaeng dan Toyota membangun Sekolah Mekanik Toyota di Bantaeng.
Selain itu, ada juga kerja sama dalam bidang pengembangan dan memajukan sektor pertanian dan perikanan yang merupakan sektor-sektor unggulan Kabupaten Bantaeng.
Prof Nurdin Abdullah dipercaya koorporasi Jepang untuk menyalurkan bantuan hibah ambulence dan mobil pemadam kebakaran ke puluhan daerah otonomi kabupaten dan kota di seluruh Indonesia.
Beberapa daerah di Sulsel seperti Kabupaten Enrekang, Wajo, Pinrang, Jeneponto, Bulukumba, serta Kota Parepare dan Kota Palopo telah menikmati fasilitas bantuan hibah yang difasilitasi Prof Nurdin Abdullah.
Kemitraan dan kerja sama yang dirintis Pemerintah Kabupaten Bantaeng dengan koorporasi di Jepang dalam bidang kesehatan dan kebersihan ini juga disalurkan ke delapan provinsi di Indonesia.