MONITOR, Jakarta – Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) tidak akan melakukan pembatasan kendaraan berat di ruas tol Jakarta-Tangerang dan Jakarta Tangerang (Janger) pada 16 Maret mendatang.
Menurut Kepala BPTJ Bambang Prihartono mengatakan, tiga kebijakan ini bertujuan untuk mengurangi jumlah kepadatan kendaraan pada jam tertentu. Sedangkan kebijakan ganjil genap di Tol Jagorawi, tidak mengalami perubahan yaitu dilakukan di Gerbang Tol Cibubur 2 arah Jakarta.
Berdasarkan kajian, lanjut Bambang, kebijakan yang lebih tepat untuk diadopsi di ruas tol Jagorawi adalah pembuatan jalur khusus bus dan skema ganjil genap yang sebab volume kendaraan golongan III, IV dan V sangat kecil.
"Jalur khusus bus yang dibuat akan memudahkan laju bus dari Bogor menuju DKI Jakarta. Kita ingin masyarakat menggunakan angkutan umum menuju tempat kerjanya di Jakarta," ucap Bambang di Kantor pusat Jasa Marga, Jumat (13/4).
Dia menjelaskan, pihaknya telah melakukan survei untuk memprediksi pola pergerakan kendaraan pada saat pembelakuan ganjil-genap.
Hasil survei menunjukkan bahwa penerapan ganjil-genap tidak akan menciptakan kepadatan di jalur-jalur alternatif dan menggangu oprasional logistik. Jadi masyarakat tidak perlu cemas.
"Jadi hasil survei kami, mereka tidak akan pindah ke jalur alternatif. Mereka akan berangkat lebih pagi. Karena itu jalur alternatif aman, estimasi tidak naik. Diprediksi (arus kendaraan di jalur alternatif) tidak naik. Kalau pun naik kecil. Jadi aman. Seperti di Bekasi (tol Jakarta-Cikampek), Kalimalang aman," pungkasnya.