Sabtu, 20 April, 2024

Ujicoba ke Tiga Ajang Internasonal, Timnas Panjat Tebing Bertekad Pecahkan Rekor Dunia

MONITOR, Jakarta – Pengurus Pusat Federasi Panjat Tebing Indonesia (PP FPTI) mengirimkan 16 atlet pelatnas untuk mengikuti tiga seri Piala Dunia di Rusia dan China (IFSC Climbing World Cup Series) pada 21 April hingga 13 Mei 2018. Meski tidak dibebani target, skuad yang dipersiapkan tampil di Asian Games 2018 ini bertekad menorehkan hasil maksimal, termasuk memacahkan rekor dunia nomor speed yang sebenarnya sudah berulangkali berhasil dicetak pada saat latihan.

"Jumlah atlet di pelatnas saat ini ada 20, tapi kami bawa 16 atlet untuk try out dan training camp ke Rusia dan China. Empat atlet muda masih di Yogyakarta dan akan ke Jakarta untuk mengikuti pengembangan karena mereka lebih diproyeksikan untuk kompetisi ke depan," ujar Sekjen PP FPTI sekaligus Manajer Timnas Panjat Tebing, Sapto Hardiono di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Selasa (17/4/), sebelum keberangkatan Timnas Panjat Tebing menuju Rusia.

Timnas Panjat Tebing yang menjalani Pelatnas di Yogyakarta, transit di Jakarta sebelum bertolak ke Moskow.  Ajang IFSC Climbing World Cup Series di Moskow akan berlangsung 21-23 April 2018. Sementara dua seri IFSC Climbing World Cup Series berikutnya akan berlangsung di Chengqiang (5-7 Mei) dan Taián (11-1 Mei). Selain mengikuti tiga seri IFSC Climbing World Cup Series 2018 sebagai persiapan menuju Asian Games 2018, skuad timnas panjat tebing juga akan melakukan training camp di Tyumen, Rusia (24 April sampai 4 Mei 2018).

“Rusia kita pilih sebagai tempat try out dan training camp karena mereka memiliki juara dunia dunia putra dan putri di nomor speed, ini kita harapkan memacu semangat dan mental atlet kita,”tambah Sapto yang didampingi Ketua II Pengurus Pusat FPTI (Federasi Panjat Tebing Indonesia), Wahyu Pristiawan Buntoro, pelatih Hendra Basit dan perwakilan atlet nasional.

- Advertisement -

Sapto menegaskan, atletnya sudah siap menorehkan medali serta memecahkan rekor dunia baru yang saat ini dipegang atlet Iran, Reza Alipourshena dengan catatan 5,48 detik. “”Dalam latihan, atlet kami di nomor speed sudah mencapai catatan waktu lebih baik dari rekor dunia ketika berlatih di Yogyakarta. Semoga saat bertanding bisa menorekan hal serupa," tambah Sapto.

Atlet pelatnas panjat tebing Aspar ‘Babon’ Jailolo, juga optimistis menorehkan hasil maksimal di tiga seri kejuaraan dunia yang akan diikuti. "Di pelatnas, persaingan juga ketat diantara kami karena catatan waktunya beda tipis. Catatan waktu terbaik saya saat latihan adalah 5,2 detik. Sedangkan teman-teman saya ada yang mencapai 5,38 detik. Kami berharap dapat mengeluarkan kemampuan terbaik pada kejuaraan nanti," ujar Aspar.

Pada Asian Games 2018, panjat tebing akan mempertandingkan enam nomor yakni speed perorangan putra dan putri, speed relay atau estafet putra dan putri serta nomor kombinasi putra dan putri. Nomor speed memang menjadi andalan bagi Indonesia untuk mendulang emas, menyusul berbagai torehan membanggakan di berbagai perhelatan internasional.

“Sejauh ini sudah mendaftar 10 negara yang akan tampil di enam nomor Asian Games 2018. Ini sudah melebihi batas minimal jumlah negara yang harus berpartisipasi yang disyaratkan. Hasil tiga emas di Kejuaraan Asia 2017, membuat kami optimis bisa menyumbangkan emas pada Asian Games 2018. Untuk nomor speed, atlet kita memiliki level dunia,”  jelas Ketua II PP FPTI, Wahyu Pristiawan Buntoro yang juga akan mendampingi alet ke Rusia dan China. 

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER