Selasa, 16 April, 2024

Temui Exxon dan Schlumberger, Jonan Diskusikan Peluang Peningkatan Produksi Migas di Indonesia

MONITOR, Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan dalam lanjutan lawatannya ke Amerika Serikat, Rabu (26/5) waktu setempat, kembali bertemu dengan para petinggi Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) minyak dan gas bumi (migas) di kantor pusat mereka. Kali ini Menteri Jonan membahas peluang peningkatan produksi migas di Indonesia dengan Exxon Mobil Corporation dan Schlumberger Limited.

Bertempat di Exxon Mobil Campus and Technology Center, Texas, kegiatan produksi di Blok Cepu (lapangan Banyu Urip dan Jambaran-Tiung Biru) serta Blok East Natuna menjadi pokok bahasan pertemuan Menteri Jonan dengan Senior Vice President (SVP) Exxon Mobil Corporation, Mark W. Albers. Menteri menyampaikan, ExxonMobil Cepu Limited (ECML) diharapkan mampu meningkatkan produksi lapangan Banyu Urip hingga 300.000 barel minyak per hari (BOPD) dari semula sekitar 200.000 BOPD.

"Dengan peningkatan produksi, saya harap mampu memberikan efek ganda bagi daerah sekitar melalui pengembangan perusahaan nasional dan lokal, membuka lapangan pekerjaan hingga pengembangan masyarakat," harap Menteri ESDM.

Menanggapi hal tersebut, pihak ExxonMobil merespon positif dengan segera melakukan kajian potensi pengembangan lapangan lebih lanjut.

- Advertisement -

Selain itu, Menteri Jonan juga mengharapkan ExxonMobil bisa menjadikan sektor hilir sebagai lahan investasi baru di Indonesia, seperti membuka Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) atau pengembangan aromatik di Indonesia. Saat ini, PT ExxonMobil Lubricants Indonesia (PT ELMI) mewakili perusahaan ExxonMobil yang mengembangkan sektor hilir dan petrokimia.

Pada hari yang sama, Menteri Jonan juga berdiskusi dengan Imran Kizilbash, SVP Schlumberger Venture Fund Schlumberger Limited membahas rencana investasi baru dalam pengembangan lapangan migas.

Pihak Schlumberger sendiri menawarkan dua cara dalam meningkatkan kegiatan eksplorasi dan produksi migas di Indonesia, yaitu melalui multiclient survey di daerah yang disetujui oleh Pemerintah khususnya di daerah timur offshore dan manajemen pengelolaan data hulu migas. Di samping sebagai penyedia barang dan jasa di sektor migas, Schlumberger juga mempunyai program investasi dalam pengembangan lapangan migas seperti yang telah dilakukan di Amerika Latin sebesar USD 4,6 miliar.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER