Selasa, 19 Maret, 2024

Mitos dan Fakta Nomor Urut Genap Selalu Menang di Pilpres

MONITOR, Jakarta – Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Jumat (21/9) malam telah melakukan pengundian nomor urut pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden peserta Pemilu 2019. Pasangan Jokowi-Maruf peroleh nomor urut 01 dan Prabowo-Sandi nomor urut 02.

Banyak spekulasi bahwa nomor urut turut menentukan kemenangan pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden yang akan bertarung. Meski begitu, baik Jokowi ataupun Prabowo mengaku tidak begitu mempersoalkan nomor urut yang didapat mereka.

Lantas apakah spekulasi tentang keberuntungan  nomor urut hanya mitos belaka? Wallahualam. Akan tetapi munculnya spekulasi terkait nomor urut memang buka tanpa alasan. Sebab, berdasarkan catatan, tiga kali pemilu Indonesia menggelar Pemilihan Presiden secara langsung yakni sejak 2004 dan KPU menggunakan nomor urut untuk pasangan capres dan cawapres, hasilnya calon pemegang nomor urut genaplah yang keluar menjadi pemenang.

Dikutip dari CNNIndonesia, berikut cacatan pelaksanaan pilpres yang selalu dimenangkan oleh pasangan pemilik nomor urut genap.

- Advertisement -

Pilpres langsung pertama dilaksanakan pada 2004 dan berlangsung dua putaran. Pilpres saat itu diikuti oleh lima pasangan capres-cawapres. Pasangan Wiranto-Salahuddin Wahid mendapat nomor urut 1, Megawati Soekarnoputri-Hasyim Muzadi nomor urut 2, Amien Rais-Siswono Yudo Husodo nomor urut 3, Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla nomor urut 4, dan Hamzah Haz-Agum Gumelar nomor urut 5.

Pada tahun itu, pasangan SBY-Jusuf Kalla memenangkan pilpres dalam dua putaran. Pada putaran kedua, SBY-JK memperoleh suara 60,62 persen, mengalahkan pasangan Megawati-Hasyim Muzadi dengan raihan 39,38 persen.

Kemudian pada Pilpres 2009 menghadirkan tiga pasangan capres-cawapres. Pasangan Megawati Soekarnoputri-Prabowo Subianto mendapat nomor urut 1, SBY-Boediono nomor urut 2, dan Jusuf Kalla-Wiranto nomor urut 3.

Pengundian nomor urut Pilpres 2009

SBY-Boediono pun memenangkan pilpres dengan perolehan suara 60,8 persen mengalahkan Megawati-Prabowo dengan perolehan 26,79 persen, dan JK-Wiranto yang hanya mendapatkan 12,41 persen.

Pilpres terakhir tahun 2014 hanya diikuti dua pasangan capres-cawapres, yakni Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dengan nomor urut 1 dan Joko Widodo-Jusuf Kalla dengan nomor urut 2.

Pengundian nomor urut Pilpres 2014

Jokowi-JK pun menjadi Presiden-Wakil Presiden terpilih dengan perolehan suara 53,15 persen, unggul dari pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa yang meraih 46,85 persen.

Sementara pada Pilpres 2019 ini hanya memunculkan dua pasangan capres-cawapres, yakni pasangan Jokowi-Ma’ruf dan Pasangan Prabowo-Sandi.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER