Kamis, 28 Maret, 2024

Instruksi Habib Rizieq, Perindo Masuk Daftar Partai yang Akan Ditenggelamkan PA 212

MONITOR, Jakarta – Ketua Divisi Hukum Persaudaraan Alumni (PA) 212 Damai Hari Lubis mengaku mendapat instruksi dari Habib Rizieq Syihab untuk menenggelamkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Tak cuma itu, Habib Rizieq juga meminta partai politik yang berkoalisi dengan PDIP juga akan ikut ditenggelamkan.

So, parpol yang dianggap berkoalisi dengan PDIP, yakni NasDem, Perindo, Hanura, PPP, Golkar dan PKB. ”Para ulama telah menginstruksikan untuk menjauhi dan memutus hubungan dengan partai-partai (NasDem, Perindo, Hanura, PPP, Golkar, PKB, dan lain-lain) pendukung penista agama,” tandas Damai.

Mendengar Perindo masuk dalam daftar partai yang akan digenggalamkan PA 212, Sekjen Perindo Ahmad Rofiq mengaku heran. Sebab selama ini Perindo tidak pernah punya masalah dengan PA 212. “Kok ditenggelamkan, kayak kapal saja,” kata Rofiq kepada wartawan (19/7/2018).

Lebih lanjut Rofiq mengungkapkan keperpihakan partai besutan Hari Tanoesoedibyo (HT), “Kalau mau melihat keberpihakan Perindo terhadap PA 212, kurang apa coba? Perindo juga dukung Anies,” katanya.

- Advertisement -

Menurut Rofiq, penilaian PA 212 yang menyebut Perindo pendukung penista agama adalah kekeliruan besar. Dia mengatakan Perindo tak pernah mendukung penista agama. “Salah besar dong. Alamatnya kan ke Ahok. Ahok saja nggak kita dukung. Ahok kan sudah nggak ada lagi. Lalu yang disebut penista agama itu siapa? Kan aneh,” kata Rofiq.

Selama ini, lanjut Rofiq, Perindo menghindari isu-isu SARA. Soal dukungan Perindo kepada Presiden Joko Widodo, hanya salah satu cara untuk mencari dukungan sebanyak-banyaknya.

“Perindo itu yang mendukung Jokowi. Bukan mendukung partai yang lain. Jadi posisi Perindo dengan partai-partai lain itu bersaing dalam rangka mencari dukungan sebanyak-banyaknya,” jelasnya.

“Soal presiden, kami sesuai rapimnas mendukung Jokowi. Ini pilihan untuk bangsa dan negara. Jadi Indonesia jangan sampai dibelah dengan isu SARA. Itu akan merugikan masa depan demokrasi kita,” pungkas Rofiq.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER