Sabtu, 20 April, 2024

PAN Prioritaskan Merapat ke Jokowi di Pilpres 2019

MONITOR, Jakarta – Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan mengatakan kalau pihaknya masih terus melakukan penjajakan dengan sejumlah partai politik terkait Pilpres 2019. 

Namun, Zulhas begitu ia akrab disapa menuturkan saat ini yang menjadi salah satu pertimbangan ialah posisi Presiden petahana Jokowi sebagai calon yang akan diusung.

"Pak Jokowi tentu kan peluangnya incumbent, besar. Itu menjadi pertimbangan," kata Zulhas di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (27/3).

Menurutnya, saat ini yang tak kalah pentingnya ialah agar pemilihan legislatif dan Pilpres yang akan datang tidak gaduh dan menunjukan kualitas. Sedangkan soal posisi Cawapres, ia menjelaskan tolok ukur dalam masalah koalisi memiliki syarat yang berat.

- Advertisement -

"Tentu gak bisa maunya kita. Ini kan harus maunya bersama. Karena kaolisinya gak bisa sendiri atau satu-satu kan," ungkapnya 

Pasalnya, ia menegaskan bahwa tidak mudah untuk menyatukan pendapat partai-partai lain. Terlebih, menurutnya hampir semua partai politik menginginkan agar masing-masing Ketua Umum maju dalam perhelatan Pilpres.

"Tentu nanti akan dibicarakan titik temu seperti apa," ujarnya.

Selain itu Zulhas juga menepis anggapan bahwa PAN telah menurunkan standar dalam penjajakan Pilpres. Menurutnya, tidak ada kerjasama khusus soal Capres dan Cawapres.

"Gak ada kerjasama Capres-Cawapres. Kalau kami kerjasama koalisi yang berbicara untuk kepentingan bersama memajukan Indonesia," ungkapnya.

Dia menambahkan apabila mengacu pada persoalan koalisi menurutnya hal itu berat syaratnya. Sebab, koalisi tentu tidak seenaknya begitu saja. Harus melalui atas dasar keputusan bersama.

“Karena koalisi nggak bisa sendiri atau satu-satu disini akan banyak karena itu tidak mudah menyatukan pendapat partai-partai lain. Tentu semua partai mau. PAN mau ketua umumnya, PKB mau ketua umumnya, semua pasti akan begitu,” tandasnya.

Oleh karena itu, menurutnya hal tersebut masih akan dibicarakan lebih jauh karena mengingat situasi masih cair.

“Tentu nanti akan dibicarakan titik temu seperti apa, nggak bisa juga menang-menangan, karena lain kalau kami bisa maju sendiri, sudah bablas itu. Tapikan nggak bisa,” pungkasnya.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER