Rabu, 24 April, 2024

Jokowi Minta Negara-negara ASEAN Nyatakan Perang terhadap Peredaran Narkoba

MONITOR, Jakarta – Peredaran Narkoba di Indonesia menjadi perhatian serius bagi Presiden Joko Widodo. Tidak hanya di Indonesia, Jokowi juga meminta negara-negara yang tergabung dalam Association of South East Asian Nations (ASEAN) untuk ikut berperan aktif mencegah bebasnya perdagangan obat-obat terlarang ini.

“Perdagangan obat-obat terlarang adalah ancaman kejahatan lintas batas. Kita harus menyatakan perang terhadap Narkoba,” kata Presiden saat memberikan sambutan pada Peringatan 50 Tahun ASEAN Tahun 2017, di ASEAN Hall, Sekretariat ASEAN, Jakarta Selatan, Jumat (11/8) siang.

Jokowi mengaku tidak ingin kaum muda ASEAN kehilangan masa depannya karena dirusak oleh obat-obat terlarang. Untuk itu, tegas Presiden, tidak ada jalan lain kecuali kita bersatu membebaskan ASEAN dari narkoba, dari obat-obat terlarang.

Tidak hanya itu Presiden juga meminta kepada ASEAN untuk mewaspadai ancaman teroris. Karena kata dia itu adalah ancaman nyata. “Serangan terorisme di Marawi menjadi wake up call bagi kita, yang perlu direspon dengan segera. Untuk itu, kita harus bersatu menggalang kerja sama, memperkuat sinergi untuk memerangi terorisme,” katanya.

- Advertisement -

Indonesia sendiri dalam menghadapi ancaman terorisme, menurut Presiden, telah menggagas sebuah pertemuan trilateral bersama Filipina dan Malaysia, untuk bersama membahas penguatan kerja sama pemberantasan terorisme, di Manila 22 Juni 2017.

Indonesia juga kembali menggagas pertemuan subregional bersama dengan Australia, Selandia Baru, Malaysia, Brunei Darussalam, dan Filipina, di Manado tanggal 29 Juli 2017 yang lalu.

“Saya yakin, dengan kerja sama yang lebih erat, lebih kuat, kita bersama-sama akan mampu melawan ancaman terorisme di kawasan ini,” tegas

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER