Sabtu, 20 April, 2024

Hetifah Ajak Anak Muda Terjun ke Politik

MONITOR, Semarang – Politikus Partai Golkar Hetifah Sjaifuddian mengajak anak-anak muda untuk terjun ke politik. Menurutnya, anak muda dapat memberi energi baru bagi kancah politik Indonesia.

“Pertama, agar selalu tersedia perspektif baru untuk banyak isu kebijakan. Bahkan, kalangan muda bisa memiliki pemahaman lebih baik terhadap beberapa isu kebijakan seperti inovasi sektor publik dan kebijakan teknologi,” kata Hetifah saat mengisi diskusi di Hotel Citradream Semarang, Sabtu (28/4).

“Kedua, keberadaan kalangan politisi muda yang diberikan ruang untuk berkembang menjamin bahwa politikus yang sedang menjabat tidak mudah berpuas diri, memicu kompetisi yang dinamis dalam partai,” lanjut Hetifah.

- Advertisement -

Hetifah yang merupakan Wakil Ketua Komisi X DPR RI ini menyadari bahwa minat berpolitik anak muda masih minim. Menurutnya, ada beberapa hal yang membuat anak muda segan dan bahkan takut masuk dunia politik.

“Minat rendah bergabung karena persepsi buruk terhadap politik. Kalangan muda tidak berkembang dan tidak dapat berkontribusi maksimal dalam partai karena budaya dan struktur hirarkis serta peran terbatas, hanya ditempatkan dalam sayap pemuda,” jelas Hetifah.

“Kemudian yang membuat anak muda tidak mau berpolitik karena anggapan dalam politik umumnya memerlukan biaya tinggi. Hanya yang kaya yang punya modal cukup. Serta terlibat dalam politik berarti ada “opportunity cost” dari pemasukan yang terlewatkan,” sambung Hetifah.

Hetifah menawarkan solusi agar muncul semangat berpolitik anak muda. Baginya, partai politik perlu menciptakan inovasi yang menarik untuk menarik minat kalangan muda.

“Partai perlu mengelola talenta yang baik dengan merekrut dan menarik kalangan muda dari beragam latar belakang. Menciptakan kerangka kompetensi dan rencana pengembangan bakat yang baik,” katanya.

“Selanjutnya partai juga perlu merubah budaya dengan menyediakan kursi dalam diskusi panel kepada kalangan muda untuk memberi opini terhadap isu nyata bukan hanya isu terbatas. Serta memberikan kesempatan setara untuk angkat suara dalam pertemuan,” tutup Hetifah.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER