MONITOR, Jakarta – Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menggelar rapat bersama perwakilan Kementerian Sekretaris Negara, perwakilan Kementerian Sekretaris Kabinet, Kedeputian Pembudayaan Olahraga, Tim Perumus RKEPPRES, Komunitas Sepeda, PB ISSI, serta Bagian Hukum, Biro Humas dan Hukum Kemenpora. Rapat ini digelar guna membahas rancangan Keputusan Presiden Tentang Hari Bersepeda Nasional
Kabag Hukum Sekretariat Kemenpora, Yuni Kusmiati menyatakan, bahwa pencanangan tentang Hari Bersepeda Nasional untuk mendapatkan Keputusan Presiden (Keppres). Hal ini didasari karena adanya dorongan dari komunitas bersepeda atau komunitas gowes dan Kemenpora sebagai lembaga pemerintah, setelah melihat dari dampak positif dari bersepeda.
"Dalam pertemuan rapat ini, kami semua sepakat untuk mendorong agar segera dijadikan Keppres Hari Bersepeda Nasional," ujar Pimpinan Rapat itu kepada wartawan, Jakarta, Kamis, (19/10)
Akan tetapi, perwakilan pihak Sekretaris Kabinet dan Kementerian Sekretariat Negara menyarankan bahwa penetapan Hari Bersepeda tidak perlu melalui Keputusan Presiden karena secara substansi Menpora telah diinstruksikan dalam Inpres 1 Tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat.
"Kami dari tim hukum akan tetap mendorong hasil ini untuk tetap dijadikan Keppres, caranya yaitu dengan menyerahkan hasil rapat ini kepada Menpora Imam Nahrawi dan diharapkan dibawa ke pembicaraan di Rapat Terbatas dengan Presiden RI, Joko Widodo, sehingga membuka peluang dilahirkannya Keppres," ungkap Yuni.
Kendati demikian, perwakilan Sekretaris Kabinet, Kabid Pemuda Olahraga, Joko Hadiwiryato menilai bahwa pihaknya terus fokus mendorong keinginan Kemenpora dan secara cermat melihat kepentingan dasar dicanangkannya Hari Bersepeda Nasional dengan payung hukum Keppres.
Seperti diketahui, beberapa poin hasil kesimpulan rapat yang telah dikeluarkan seperti pentingnya penetapan Hari Bersepeda untuk membudayakan gerakan masyarakat gemar bersepeda dalam mendukung dan menciptakan efek positif terhadap pembangunan ekonomi, kesehatan dan aspek lainnya.