Jumat, 19 April, 2024

Masyarakat Tasikmalaya Sambut Baik Program #BEKERJA Kementan

MONITOR, Tasikmalaya – Bimbingan teknis (Bimtek) program Bedah Kemiskinan Rakyat Sejahtera (#BEKERJA) berbasis pertanian telah dilaksanakan pada tanggal 7 Septrember 2018 lalu di Desa Cukangkawung, Kecamatan Sodonghilir, Kabupaten Tasikmalaya.

Kepala Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Kementerian Pertanian yang sekaligus penanggungjawab supervisi Kabupaten Tasikmalaya Prof. Dedi Nursyamsi mengatakan program #BEKERJA yang merupakan program strategis Kementan bertujuan untuk menurunkan angka kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Peserta Bimtek Program #Bekerja Kabupaten Tasikmalaya

“Tahun 2018 ini Kabupaten Tasikmalaya mendapatkan alokasi 11.802 RTM (rumah tangga miskin) target dan 50 RTM KRPL sehingga totalnya 11.852 RTM”, ujar Dedi di Tasikmalaya.

Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum menyambut baik dan mendukung program #BEKERJA untuk kemaslahatan masyarakat Tasikmalaya.

- Advertisement -

Selanjutnya Uu memerintahkan aparat di bawahnya terutama Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan dan Dinas Pertanian Kabupaten Tasikmalaya untuk bersama-sama Kementan segera mengimplementasikan program ini di wilayah Kabupaten Tasikmalaya.

Ayam bantuan program #Bekerja Kementan

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Drs Sutarman MM mengatakan bahwa program #BEKERJA di wilayah Kab. Tasikmalaya ini meliputi 5 kecamatan, yaitu: Kec. Sukahening, Kec. Jatiwaras, Kec. Salopa, Kec. Cikatomas, dan Kec. Sodonghilir. Sutarman berharap program #BEKERJA ini dapat menurunkan angka kemiskinan Kab. Tasikmalaya secara signifikan.

Kepala Balai Penelitian Ternak (Balitnak) Ciawi Dr Suharsono mengatakan bahwa kegiatan ini terdiri atas jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Jangka pendek meliputi budidaya sayuran dan buah di pekarangan atau pengembangan kawasan rumah pangan lestari (KRPL).

“Sementara itu jangka menengah berupa pemeliharaan ayam Kampung Unggul Balitbangtan (KUB), dan jangka panjang meliputi budidaya tanaman tahunan (kelapa, kakau, pala, lada, mangga, dan manggis)”, ujar Suharsono menambahkan.

Lebih lanjut Suharsono mengatakan bahwa hingga saat ini telah terdistribusi 90.000 ekor bibit ayam KUB kepada 1.800 RTM di Kec. Salopa, Jatiwaras, dan Sukahening. Sementara hari ini hingga 10 September 2018, terdapat 11.000 ekor ayam KUB didistribusikan di Kec. Sodonghilir sehingga total bibit ayam KUB yang diberikan mencapai 110.000 ekor kepada 2.020 RTM. “Masing-masing RTM mendapat 50 ekor, pakan 400 kg, vaksin, dan satu unit kandang”, ujar Suharsono menambahkan.

Peneliti Balitnak Bayu Dewantoro, SPt., MSc. mengatakan bahwa ayam KUB memiliki beberapa keunggulan, antara lain dapat mulai bertelur pada umur 22 minggu atau 5,5 bulan dengan potensi telur hingga 160-180 butir per tahun. “Jumlah ini sekitar dua kali lipat dibandingkan dengan hasil ayam petelur lainnya”, kata Bayu menambahkan.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER