Selasa, 23 April, 2024

Acuhkan Kasus Muslim Uighur, Gus Irfan Kritik Sikap Pemerintah dan NU

MONITOR, Jakarta – Sikap diam pemerintah Indonesia terkait tindakan diskriminatif yang dilakukan pemerintah China terhadap etnis minoritas muslim di Uighur sangat disayangkan sama sekali.

Padahal, sebagai negara dengan penduduk mayoritas muslim, sangat janggal bila pemerintah tidak bersuara keras atas apa yang dialami etnis muslim Uighur.

Demikian disampaikan Juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, KH Irfan Yusuf (Gus Irfan) dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Kamis (20/12).

“Pemerintah sekarang itu tersandera oleh gelombang investasi dan hutang itu, sehingga tidak berani menyuarakan sesuatu yang berkaitan dengan China,” ujar dia.

- Advertisement -

Menurut dia, sebagai pihak yang peduli terhadap isu kemanusiaan dan berpihak kepada muslim, Gus Irfan memastikan Prabowo-Sandi akan terus menyuarakan agar pemerintah dan dunia internasional mendesak pemerintahan China segera menghentikan diskriminasi terhadap etnis minoritas muslim Uighur.

Lebih lanjut, pengasuh Pondok Pesantren Al-Farros ini juga mempertanyakan sikap diam Nahdlatul Ulama (NU) yang belum mengeluarkan sikap resmi atas ketidakadilan tersebut.

“NU sebagai Ormas Islam terbesar kok tidak bersuara sama sekali, sementara Muhammadiyah sudah berteriak soal ini. Saya berharap NU juga ikut bersuara soal ini. Supaya didengar pemerintah China. Kalau Muhammadiyah ngomong, NU ngomong, mau tidak mau pemerintah juga harus ikut ngomong tanpa mempertimbangkan hutang dan sebagainya,” tegas cucu pendiri NU ini.

Gus Irfan mengaku khawatir, rakyat Indonesia yang mayoritas muslim akan menyampaikan sikap dengan caranya sendiri bila pemerintah Jokowi lamban bersikap atas penderitaan para muslim Uighur.

“Kalau pemerintah tidak respon terhadap isu minoritas Muslim Uighur ini, saya khawatir masyarakat sendiri yang merespon,” pungkas dia.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER