Selasa, 16 April, 2024

MUI Imbau Elit Parpol Hindari Politisasi Isu SARA

MONITOR, Jakarta – Beragam isu SARA terus menguat menjelang perhelatan Pemilu 2019. Majelis Ulama Indonesia (MUI) melihat, banyak elit politik yang memainkan kampanye dengan menggunakan isu SARA. Waketum MUI Zainut Tauhid Saadi menilai, hal itu tida dibenarkan karena rentan menimbulkan konflik dan mengganggu harmoni kehidupan antarumat beragama.

“Politisasi SARA dampaknya sangat berbahaya karena dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa,” ujar Zainut kepada MONITOR, Selasa (18/12).

Isu poligami misalnya, menurut Zainut, tidak bisa dipungkiri bahwa masalah tersebut bersentuhan dengan keyakinan dan syariat agama Islam. Ketika hal itu dieksploitasi untuk kepentingan politik, maka dipastikan menimbulkan ketersinggungan dan melukai perasaan umat Islam karena meyakini dan mengimani bahwa poligami itu adalah salah satu syariat yang terdapat di dalam ajaran Islam.

Lebih lanjut Zainut mengatakan, MUI mengajak semua pihak khususnya para elit politik untuk menghindari politik fitnah, kampanye berbau SARA dan ujaran kebencian.

- Advertisement -

“Karena bisa merusak peradaban, menghambat konsolidasi demokrasi dan menghancurkan sendi-sendi kebhinnekaan dan kerukunan bangsa,” tegasnya.

Selain itu ia juga mengimbau kepada KPU dan BAWASLU untuk bertindak tegas kepada para peserta Pemilu yang melakukan politik SARA sehingga Pemilu berjalan dengan damai, bersih dan dan aman.

 

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER