Jumat, 29 Maret, 2024

Di Depan Santri Ponpes Ar-Roudloh, Menpora Gaungkan Revolusi Mental

MONITOR, Pasuruan – Tak kenal lelah Menpora Imam Nahrawi terus mensosialisasikan Liga Santri Nusantara sebagai salah satu wadah para santri berolahraga dan sekaligus ajak keluarga menjadi benteng pertahanan dari hal-hal negatif yang kian tidak terbendung. Pesan tersebut disampaikan Menpora di Pondok Pesantren Ar Roudloh, Jl Gus Dur No 9, Tambakrejo, Pasrepan, Pasuruan, Jawa Timur, Senin (20/11) siang, bertepatan dengan Peringatan Maulid Nabi.

Di hadapan Pengasuh Ponpes Ar Roudloh KH Achmad Suadi Abu Amar, para ulama, habaib, umara, tokoh masyarakat dan keluarga besar ponpes, Menpora menyampaikan salam dari Presiden Jokowi yang dalam acara mulia ini belum bisa hadir. Presiden bersama seluruh komponen pemerintah mendorong terus revolusi mental, tidak hanya urusan fisik infrastruktur namun lebih dari itu urusan jiwa juga sangat diperhatikan.

"Pertama saya menyampaikan salam dari Presiden Jokowi yang dalam kesempatan ini belum bisa bersama-sama. Beliau bersama seluruh komponen pemerintah terus mendorong revolusi mental, dari urusan infrastruktur hingga urusan jiwa. Oleh karenanya pemerintah kali ini selalu memberikan porsi perhatian lebih terhadap potensi-potensi pondok pesantren, ulama, habaib, dan santri, karena disitu tidak hanya olah fisik tetapi ada olah jiwa yang luar biasa," kata Menpora mengawali pesan-pesannya.

Kedua, potensi ponpes dan santrinya begitu penting untuk diperhatikan, karena sebenarnya di pesantren tidak hanya pendidikan agama semata namun ada sisi lain yang patut dilakukan yaitu ketaatan, semangat juang, dan keikhlasan, termasuk banyak ragam ritual ibadah yang memperkuat fisik seperti kebiasaan puasa yang justru menjadi kekuatan tersendiri.

- Advertisement -

"Dalam kapasitas saya sebagai Menpora, Liga Santri Nusantara terus akan digulirkan. Terbukti lahir pemain nasional hebat seperti Rafli. Sejak tahun 2015 hingga sekarang kepesertaan ponpes kian meningkat, diharapkan tahun 2018 sekitar 1500 pesantren dapat ikut serta. Santri tidak hanya pandai dan mengerti kitab kuning, namun disisi lain dapat menjadi atlet yang hebat mengharumkan nama bangsa," tambahnya.

Terakhir, ada pesan kepada seluruh masyarakat dan orang tua yang hadir. Kemajuan teknologi di "zaman now", menuntut kita semua mampu beradaptasi. Ambil sisi positif sebagai media dakwah dan perjuangan, jaga sisi negatif yang begitu mudah mempengaruhi generasi muda.

"Saya mengajak kepada seluruh keluarga untuk menjadi benteng pertahanan dari dampak negatif kemajuan teknologi. Mari awasi anak-anak kita khususnya para santri dari hal-hal negatif yang dapat mudah menular melalui dunia medsos. Hati-hati, pornografi, radikalisme, berita-berita hoax sangat mudah tersebar melalui pengaruh media sosial, sekali lagi jaga dan awasi anak-anak kita," pesan Menpora sekaligus menutup orasinya.

Acara Maulid di Ponpes Ar Roudloh dihadiri ribuan para santri, ulama, umara, tokoh masyarakat, sehingga dipandang efektif selain untuk thalabul ilmi juga sebagai sosialisasi berbagai kegiatan pemerintah.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER