MONITOR, Jakarta – Sejak Partai Demokrat menyatakan ingin bergabung di barisan koalisi pendukung Prabowo Subianto, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mulai berulah. Belakangan PKS kerap mengeluarkan sinyal mengusung pasangan calon presiden-wakil presiden sendiri.
Namun niat PKS mengusung paslon sendiri disampaikan secara halus. Seperti yang diungkapkan Direktur Pencapresan DPP PKS Suhud Aliyudin. Ia mengatakan bahwa partainya telah menyiapkan langkah antisipasi bila Prabowo Subianto tidak maju sebagai capres di Pilpres 2019 nanti.
Hal ini disampaikan Suhud dalam diskusi bertajuk “Cerita di Balik Drama Copras Capres” di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (28/7). Saat moderator bertanya kepada Suhud tentang pernyataan Prabowo yang menyatakan siap mendukung figur lain.
“Memang sempat terlontar sama Pak Prabowo, dia berikan kemungkinan, peluang bagi figur lain untuk, bahasa kasarnya berikan tiket pada figur itu. Kalau ini benar maka lebih mudah bagi koalisi mencari alternatif-alternatif yang kuat,” jawab Suhud.
Lebih lanjut Suhud mengatakan, partainya mendorong beberapa figur untuk untuk maju di Pilpres, antara lain Anies Baswedan dan Ahmad Heryawan. Dua nama itu masuk dalam proposal alternatif PKS untuk menjadi titik temu bagi kaolisi.
Pernyataan Suhud membuat moderator diskusi penasaran dan bertanya apakah artinya PKS lebih nyaman bila Prabowo menjadi king maker di Pilpres 2019? Dijawab Suhud, komunikasi politik partainya dengan mantan Danjen Kopassus itu sudah berlangsung lama, sehingga paham sedikit banyak bagaimana situasi dan konsisi, suasana batin maupun psikologisnya.
