Selasa, 19 Maret, 2024

Mendadak Pusing Saat Puasa? Ini Penyebabnya

MONITOR – Banyak orang yang berpuasa di bulan Ramadhan mengaku mengalami sakit kepala hebat saat puasa sepanjang hari.

Lantas apa yang jadi penyebab sakit kepala saat puasa? Bagaimana cara mengusir sakit kepala agar puasa tetap lancar?

Jangan khawatir, sakit kepala saat puasa bisa diatasi dengan mudah, kok.

Penyebab sakit kepala saat puasa pada setiap orang berbeda, hal tersebut tergantung pada kondisi fisik Anda serta seberapa parah sakit kepala yang dirasakan.

- Advertisement -

Inilah empat kemungkinannya.

1. Dehidrasi

Bila Anda tak minum cukup banyak air saat buka puasa hingga sahur, Anda berisiko mengalami dehidrasi.

Dehidrasi atau kekurangan cairan menyebabkan volume otak menyusut dan tidak mendapatkan asupan oksigen yang cukup.

Akibatnya, selaput otak mengirimkan sinyal rasa sakit ke seluruh bagian otak.

Gejala dehidrasi selain sakit kepala yaitu lemas, otot kram, sulit berkonsentrasi, urine berwarna pekat atau gelap, serta kulit sangat kering sampai bersisik atau mengelupas.

2. Hipoglikemia

Hipoglikemia adalah kondisi kesehatan di mana kadar glukosa (gula) darah dalam tubuh Anda menurun drastis.

Glukosa sangat dibutuhkan oleh otak sebagai sumber energi untuk berfungsi seperti biasa. Maka, ketika Anda tidak makan atau minum apapun selama berjam-jam, tubuh yang kekurangan glukosa tak bisa memompa darah ke otak.

Hal ini menyebabkan sakit kepala, pusing, mual, dan pikiran jadi linglung. Bila tidak segera ditangani, orang dengan hipoglikemia bisa saja hilang kesadaran (pingsan).

3. Kecanduan Kafein

Apakah sehari-hari Anda adalah seorang pecandu kafein? Jika Anda tak bisa melewatkan sehari saja tanpa kopi beberapa cangkir, sakit kepala saat puasa mungkin disebabkan oleh gejala putus kafein. Saat puasa Anda tentu tidak bisa minum kopi sebanyak biasanya atau bahkan Anda tidak minum kopi sama sekali. Anda pun berisiko mengalami gejala putus kafein.

Gejalanya antara lain sakit kepala, lemas, mual, cemas, gelisah, sulit berkonsentrasi. Gejala putus kafein bisa bertahan mulai dari seharian penuh hingga dua bulan. Tergantung pada seberapa sering dulu Anda mengonsumsi minuman berkafein.

4. Perubahan Pola Tidur

Di bulan Ramadhan, Anda mungkin mengalami perubahan pola tidur karena harus bangun lebih pagi untuk sahur. Akibatnya, Anda mungkin jadi kurang tidur atau jam biologis berubah. Hal ini berisiko menyebabkan sakit kepala.

Pasalnya, penelitian dari Missouri State University membuktikan kalau kurang tidur akan meningkatkan produksi protein jenis tertentu pada otak. Protein ini memicu reaksi saraf yang menyebakan munculnya sakit kepala.

Berikut ini, cara menghilangkan sakit kepala saat puasa

1. Pijat ringan

Memijat ringan wajah dan kepala Anda bisa membantu meringankan rasa nyeri. Mulailah dengan membuat gerakan melingkar dengan jari, dari kedua tulang pipi Anda. Kemudian perlahan geser jari semakin ke atas, yaitu di sisi luar kedua mata Anda. Teruskan sampai jari-jari Anda bertemu di bagian tengah dahi.

2. Kompres dingin

Siapkan es batu dan bungkus dengan kain lembut. Kemudian tempelkan kompres dingin tersebut di bagian kepala yang sakit. Menurut seorang dokter saraf dari Michigan Headache Clinic dr. Edmund Messina, kompres dingin bisa membantu meredakan peradangan saraf atau pembuluh darah dalam otak.

3. Hindari Cahaya yang Terlalu Silau

Cahaya dari komputer atau jendela yang terlalu silau bisa membuat mata lelah sehingga kepala makin sakit. Jadi, hindari dulu cahaya yang terlalu silau. Anda bisa menutup tirai atau menurunkan pengaturan cahaya di layar komputer atau smartphone Anda.

Semoga Bermanfaat!

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER