Selasa, 23 April, 2024

Sri Mulyani Ingatkan Pentingnya Sistem Perpajakan

MONITOR, Jakarta – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati membuka acara Konferensi Tingkat Tinggi Bersama Dana Moneter Internasional/International Monetary Fund (IMF)-Indonesia di Hotel Mulia, Jakarta pada Rabu (12/07). Pada kegiatan ini  Menkeu memaparkan mengenai pentingnya penyelenggaraan acara ini tidak hanya bagi Indonesia tetapi juga bagi negara-negara di dunia. 

Menurutnya, penguatan sistem perpajakan merupakan hal yang sangat penting untuk meningkatkan pembangunan negara. 

"Kebijakan pendapatan dalam negeri yang baik serta kerja sama internasional di bidang perpajakan dapat menciptakan sumber penerimaan negara yang berkelanjutan dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat. Dengan adanya penerimaan negara yang berkelanjutan akan memungkinkan Pemerintah untuk mencapai 2030 Sustainable Development Goals," ujar Menkeu di acara yang bertemakan "International Taxation in Asia: Issues and The Way Forward".

Lebih lanjut, Menkeu menjelaskan bahwa penguatan mobilisasi sumber daya domestik tidak hanya mengenai meningkatkan penerimaan negara bagi pemerintah tetapi sistem perpajakan yang didesain dengan baik dapat mengembangkan inklusivitas, mendorong pemerintahan yang baik, mengembangkan investasi dan penciptaan lapangan kerja, pemerataan kesejahteraan serta meningkatkan keadilan sosial.

- Advertisement -

Menkeu juga menyampaikan bahwa konferensi ini merupakan forum bagi para pembuat kebijakan untuk membahas berbagai masalah termasuk pentingnya reformasi perpajakan internasional. Era globalisasi membuat dunia membutuhkan adanya peraturan baru dan kerja sama dalam menghadapi tantangan perpajakan internasional, seperti aktivitas bisnis digital yang memungkinkan perusahaan memalsukan daerah asal untuk memanipulasi pajak.

"Adanya celah pada sistem pajak domestik telah menciptakan kesempatan bagi perusahaan-perusahaan maupun individual berpendapatan tinggi untuk memanfaatkannya. Hal ini tidak baik, tidak hanya untuk penerimaan negara tetapi juga merusak rasa keadilan. Ini merupakan perhatian utama saat Saya kembali ke Indonesia dan (juga) para pemimpin dunia di G20," jelas Menkeu. 

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER