Jumat, 29 Maret, 2024

Memasuki Desember-Januari 2019, Stok Bawang Merah dipastikan Surplus

MONITOR, Jakarta – Menjelang masuk bulan Desember sampai Januari, Kementerian Pertanian bersama instansi terkait, telah ancang-ancang mengamankan pasokan kebutuhan bahan pokok pangan.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman bahkan meminta jajarannya untuk siaga penuh mengamankan pasokan bahan pangan terlebih menjelang perayaan hari besar keagamaan nasional. Mentan mentargetnya pasokan seluruh bahan pangan pokok selama Natal dan Tahun Baru 2019 harus aman terkendali, tak terkecuali bawang merah.

“Kurun 2 tahun terakhir pasokan bawang merah terbukti melimpah dan mencukupi. Berbagai pihak mengapresiasinya, bahkan saat hari raya sekalipun. Puasa, Idul Fitri, Idul Adha, Natal dan Tahun Baru semua aman tercukupi”, ujar Direktur Jenderal Hortikultura, Suwandi, saat dihubungi di Jakarta, (20/11).

- Advertisement -

Suwandi mengaku optimis saat Natal dan Tahun Baru nanti pasokan bawang merah juga akan kembali aman terkendali. “Pasokan bawang merah secara nasional untuk Natal dan Tahun Baru nanti akan diisi dari sentra Brebes, Cirebon, Demak, Garut, Nganjuk, Pati, Enrekang, Probolinggo hingga Solok Sumatera Barat yang dipanen mulai akhir November hingga akhir Desember 2018”, beber pria yang akrab dipanggil Wandi itu.

Jumlah kebutuhan nasional periode bulan Desember 2018 -Januari 2019 diperkirakan 165 ribu ton. Sementara ketersediaan nasional ditaksir mencapai 190 ribu ton. Suwandi merinci, untuk kebutuhan Jabodetabek, pihaknya mengkalkulasi sekitar 8 ribuan ton per bulan atau setara panen sekitar 800 – 900 hektar.

“Ambil contoh di Kecamatan Mijen dan Karanganyar Demak saja akan panen tak kurang dari 2.000 hektar di Bulan Desember nanti. Brebes lebih dari 1.500 hektar akan dipanen hingga jelang akhir Desember nanti. Apalagi nanti kalau memasuki Januari, akan disusul panen raya di Brebes yang diestimasi lebih dari 7.000 hektar. Demikian juga di Nganjuk, Cirebon, Majalengka dan sentra lainnya semua panen”, jelasnya optimis.

“Kami sudah hitung dari 14 sentra pemasok bawang merah ke Jabodetabek, setelah dikurangi untuk kebutuhan konsumsi lokal, produksi di bulan Desember saja masih surplus 31 ribu ton lebih dan Januari surplus lebih dari 96 ribu ton. Sisa surplus tersebut nantinya akan mendukung pasokan pasar diluar Jabodetabek. Jadi intinya, masyarakat silakan tenang dan senang karena pasokan bawang merah dijamin aman”, tukasnya.

Dihubungi terpisah, wakil ketua Asosiasi Bawang Merah Indonesia, Ahmad Sholeh, membenarkan sinyalemen pemerintah terkait terkendalinya pasokan bawang merah saat Natal dan Tahun Baru nanti.

“Berdasarkan pengamatan anggota kami, saat ini saja di Brebes sudah ada panen 250 hektar. Seluas 1.200 Ha sudah berumur 30 -40 hari, berarti sebulan lagi akan panen, dan yang berumur 10 -20 hari ada sekitar 1.500 Ha. Jadi kumulatif sampai dengan akhir Desember setidaknya akan dipanen 2.700 ha. Lha kalo produktivitas rata-rata 10 ton/Ha maka akan ada produksi 27.000 ton sampai akhir Desember. Ini baru di Brebes lho, belum lagi di daerah sentra besar lain seperti Cirebon, Garut, Pati, Demak dan Nganjuk”, ujar Sholeh semangat. “Itu kan artinya pasokan bawang merah selama Natal dan Tahun Baru ke Jabodetabek sangat aman bahkan surplus”, timpalnya.

Menyinggung harga bawang merah yang beberapa waktu lalu sempat turun, Ahmad Sholeh menyebut saat ini harga sudah membaik. “Di tingkat petani saat ini sudah di harga Rp 14.000 – Rp 17.000 per kilo. Mudah-mudahan stabil”, tutup Sholeh.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER