Jumat, 29 Maret, 2024

Jelang Panen, Dirjen Tanaman Pangan Cegah Anjloknya Harga Jagung

MONITOR, Gunung Kidul – Direktorat Jenderal Tanaman Pangan bersama Bupati Gunungkidul hari senin (17/2) turut melaksanakan ‌Panen di Poktan Ngudi Makmur, desa Getas, Kec Playen, Kab Gunung Kidul. Acara ini dilaksanakan sebagai wujud terima kasih petani atas bantuan benih dari Kementan.

Menurut ketua Gapoktan Ngudi Makmur, ‌Widadi, luas lahan jagung di desa Getas 341 ha. Dari luasan tersebut bantuan program pemerintah seluas 190 ha, sisanya swadaya masyarakat 151 ha. Provitas hasil panen sudah mencapai 8,14 ton/ha.

“Jadi akan ada sekitar 1.522 ton dari luasan 190 ha. Harga jagung beberapa waktu lalu masih Rp 4.500/kg dan sekarang mulai turun antara Rp 3.500-4.000/kg,” ujarnya di lokasi, Senin (18/2).

‌Di lokasi yang sama, Bupati Gunungkidul, Badingah, mengatakan bahwa harus ada kerjasama aktif antara petani jagung dan peternak. Ia berharap, pemerintah memberi bantuan sarana pascapanen jagung untuk menjaga mutu dan harga jagung.

- Advertisement -

‌Senada dengan Bupati Gunungkidul, Dirjen Tanaman Pangan, Gatot Irianto meminta pengusaha ternak harus aktif kerjasama dengan petani. Tidak hanya itu, penyuluh pun diminta terus memantau harga harian jagung sampai dengan panen raya nanti.

“Apalagi sebentar lagi panen raya dimana-mana. Kita harus antisipasi jangan sampai harga jatuh,” ujar Gatot Irianto.

Untuk mencegah anjloknya harga jagung, Gatot mengajak agar semua elemen mulai memikirkan menjual jagung dalam bentuk olahan pangan maupun industri. “Nantinya akan ada nilai tambahnya,” tambahnya.

‌Pada kesempatan tersebut juga, dilaksanakan kesepakatan antara Poktan dengan himpunan peternak kecil untuk menyerap hasil panen seluas 135 ha atau setara 1.080 ton dengan harga rp 3.650/kg pipilan kering dengan kadar air 17%. Ditjen Tanaman Pangan juga memberikan bantuan corn sheller dan dryer uv agar hasil panen jagung lebih optimal sehingga harga stabil tinggi.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER