MONITOR, Jakarta – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bekerja sama dengan PT Jasa Marga (Persero), Korlantas, Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), Ditjen Bina Marga, Polisi Militer, dan Kejaksaan melakukan kegiatan pengawasan terhadap angkutan barang yang melintas di sepanjang Jalan Tol Jagorawi.
Dalam kesempatan itu, Direktur Pembinaan Keselamatan Perhubungan Darat Kemenhub Ahmad Yani mengatakan, kelebihan muatan (overload) harus dicegah. Hal itu kemudian menjadi tugas bersama antara para stakeholder terkait, seperti Jasa Marga, Bina Marga dan Dinas Perhubungan setempat.
"Kami sudah mulai, common isue nanti kita akan memberikan arahan ke seluruh dinas perhubungan dan kami punya perangkat di daerah yaitu balai pengelola transportasi darat di daerah," ujar Yani saat ditemui Monitor di lokasi, Rabu (24/1).
Selain itu, Yani mengatakan pihaknya akan melakukan penindakan tegas terhadap overload melalui 25 jembatan timbang yang siap beroperasi.
Jalan Timbang
Kelebihan muatan (overload) akan memberikan dampak yang kurang baik bagi keselamatan. Sayangnya, kondisi ini jarang disadari para pengemudi kendaraan atau transporter. Menurut Yani, fenomena ini bukanlah merupakan hal baru.
Yani menjelaskan, pihaknya akan lebih mempertimbangkan kebijakan di hulu. "Jadi secara holistik harus kita lakukan penanganan logistik secara komperhensif. Jadi di hulunya bagaimana kendaraan itu?" kata Yani.
"Yang pertama waktu di pengujian itu tidak overdimensi, yang overdimensi tidak diuji, atau tidak boleh melakukan perjalanan. Atau kendaraan yang datang ke Indonesia dari luar, baik baru maupun bekas, itu tidak boleh melebihi dimensi sesuai aturan yang ada di Indonesia. Itu nantinya akan mengurangi jumlah overloading yang ada di tempat," jelasnya.
Lebih jauh ia mengatakan bahwa Kemenhub tengah menyiapkan sejumlah kebijakan yang sudah disepakati oleh Menhub Budi Karya.
"Oleh sebab itu kami akan menyiapkan kebijakan-kebijakan, Pak Menteri juga sudah sepakat, dari hulu nanti seperti apa," tandasnya.