Jumat, 29 Maret, 2024

Jasa Marga Kebut Pembangunan Jalan Tol Balikpapan-Samarinda

MONITOR, Jakarta – PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) terus mempercepat pembangunan konstruksi proyek Jalan Tol Balikpapan-Samarinda dengan total panjang 99,35 Km agar bisa beroperasi pada awal 2019.

Proyek jalan tol yang akan menghubungkan dua kota besar di Kalimantan, yaitu Balikpapan dan Samarinda, itu memang ditargetkan selesai pembangunannya pada penghujung 2018, sehingga dapat beroperasi penuh pada awal 2019.

Saat ini progres pembangunan proyek tersebut menunjukkan tren positif. Hingga awal Agustus 2018, progres Seksi 2, Seksi 3 dan Seksi 4 adalah 63,31%, sementara progres konstruksi Seksi 1 sampai dengan Seksi 5 adalah 65,25%. Hingga awal Agustus 2018, progres pembebasan lahan telah mencapai 95,47% dari total keseluruhan lahan.

Jalan tol Balikpapan-Samarinda yang terdiri dari ruas Viability Gap Fund (VGF), yaitu Seksi 1 dan 5 sepanjang 33,525 Km dan ruas investasi (Seksi 2,3 dan 4) sepanjang 65,825 Km ini akan menjadi cikal bakal Trans Kalimantan.

- Advertisement -

Langkah percepatan dan pembangunan yang masif dalam pembangunan proyek Jalan Tol ini selain dilakukan dengan berbagai inovasi konstruksi, hal lain juga dipengaruhi oleh komitmen yang kuat dari seluruh SDM yang terlibat.

Guna meningkatkan keterikatan para karyawan dan pekerjanya, PT Jasamarga Balikpapan Samarinda (JBS), selaku anak usaha PT Jasa Marga (Persero) Tbk., yang mengelola jalan tol ini, melakukan berbagai upaya manajemen SDM mulai dari briefing, monitoring dan evaluasi sampai dengan reward and punishment. Hal ini dilakukan tentunya untuk mendukung percepatan agar memenuhi target yang telah ditentukan.

Direktur Utama PT JBS STH. Saragi pada kunjungan kerja Direktur SDM dan Umum PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Kushartanto Koeswiranto ke proyek jalan tol tersebut, mengatakan bahwa selain membentuk tim yang solid, optimalisasi pekerjaan terus dilakukan untuk mengejar target yang telah ditetapkan.

“Sampai saat ini, pengerjaan konstruksi jalan tol ini sudah mencapai 65,25 persen, sedangkan pengadaan lahannya telah mencapai 95,76 persen. Kami terus bekerja secara optimal, untuk itu dibutuhkan tim yang solid. Kami tetap berupaya dapat selesai tepat waktu,” ujar Direktur Utama PT JBS, STH Saragi, Minggu (12/8).

Jalan Tol Balikpapan-Samarinda sendiri terdiri atas lima seksi, yaitu:
a. Seksi 1 mulai dari Km 13 hingga Samboja sepanjang 21,95 Km;
b. Seksi 2 dari Samboja hingga Muara Jawa sepanjang 30,05 Km;
c. Seksi 3 dari Muara Jawa hingga Palaran sepanjang 18,20 Km;
d. Seksi 4 dari Palaran hingga Samarinda sepanjang 17,15 Km;
e. Seksi 5 dari Km 13 Balikpapan hingga Bandara Sepinggan sepanjang 11,09 Km.

Dalam kunjungannya, Direktur SDM dan Umum Jasa Marga Kushartanto menegaskan bahwa proyek Jalan Tol Balikpapan-Samarinda harus selesai tepat waktu, namun tetap memastikan unsur-unsur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

“Silakan berinovasi untuk percepatan pembangunan, tapi pastikan unsur K3 tetap dijaga, karena proyek jalan tol bukan hanya bersinggungan dengan konstruksi, tapi ada banyak SDM (orang) yang terlibat di dalamnya, pastikan keselamatan semua orang,” lanjutnya.

Kehadiran Jalan Tol Balikpapan-Samarinda dapat memangkas total perjalanan. Kondisi saat ini, dari Balikpapan ke Samarinda mencapai 150 km melalui jalan nasional, nantinya dengan melintasi jalan tol Balikpapan-Samarinda kurang lebih hanya 100 km.

Efisiensi jarak tempuh ini berbanding lurus dengan efisiensi waktu perjalanan antara Balikpapan dan Samarinda. Saat ini, waktu tempuh antara Kota Balikpapan dan Kota Samarinda menghabiskan waktu hingga 3-4 jam. Nantinya waktu tempuh tersebut dapat dipersingkat menjadi hanya 1 jam. Dengan demikian, dapat memangkas biaya logistik karena distribusi barang antar dua kota tersebut menjadi lebih cepat.

Sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional, Jalan Tol Balikpapan-Samarinda diharapkan menjadi salah satu solusi upaya meningkatkan perekonomian dan pemerataan pembangunan di wilayah antar kota tersebut.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER