Kamis, 25 April, 2024

[Foto] 44th ASEAN-Japan Bussines Meeting

MONITOR, Nusa Dua – Pertemuan bisnis dalam rangka 44 tahun hubungan negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) dan Jepang atau 44th ASEAN-Japan Bussines Meeting (AJBM) tengah berlangsung di Nusa Dua Bali dari tanggal 24-26 Oktober 2018 di Hotel Hilton, Nusa Dua Bali.

Forum tersebut mengangkat tema besar mengenai konektivitas dan ekonomi digital dalam memacu pertumbuhan di Kawasan ASEAN dan Jepang.

Prof. Rokhmin Dahuri menyampaikan keynote speech “Enhancing Connectivity and Industry 4.0-Based Economy to Boost An Inclusive and Sustainable Economic Growth in ASEAN Region and Japan for a Better World”

 

Forum tersebut dihadiri oleh para undangan pelaku ekonomi dari seluruh negara ASEAN dan Jepang.

Sebelumnya, pemerintah Indonesia dan Jepang terus berupaya meningkatkan kolaborasi yang komprehensif di sektor industri guna memperkuat struktur ekonomi kedua negara. Langkah strategis ini juga bertujuan untuk bersama-sama siap menghadapi era revolusi industri 4.0.

- Advertisement -

Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto mengatakan peningkatan kolaborasi dengan Jepang sesuai dengan peta jalan Making Indonesia 4.0 dimana salah satu prioritasnya adalah transfer teknologi ke perusahaan lokal “Sesuai peta jalan Making Indonesia 4.0, salah satu program prioritasnya adalah menarik minat perusahaan global untuk berinvestasi di Tanah Air. Hal ini dapat mendorong transfer teknologi ke perusahaan lokal,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto usai bertemu dengan Gubernur Prefektur Saitama Kiyoshi Ueda di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Rabu (24/10).

(Baca : Indonesia-Jepang jajaki kerjasama sektor Industri dan SDM)

Menurut Airlangga, dalam pertemuan tersebut pihaknya memberikan kesempatan kepada delegasi Prefektur Saitama untuk menyampaikan berbagai potensi yang bisa disinergikan bagi pelaku industri Indonesia dan Jepang. “Saitama sebagai salah satu lokasi induk pabrik Honda, dan Nissan juga punya pusat litbang di sana. Selain itu, mereka kuat di industri farmasi serta makanan dan minuman,” ujarnya.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER