MONITOR, Batam – Indonesia sudah sangat terlambat menyadari kompetensi kemaritimannya, hingga saat ini kemaritiman masih menjadi isu-isu parsial, dan hanya melintas dari satu seminar ke seminar lainnya, tapi belum diimplementasikan dalam kebijakan pembangunan nasional secara total.
Kepualauan Riau menjadi salah satu daerah yang strategis untuk dijadikan poros maritim karena beberapa alasan, diantaranya Kepri punya potensi kelautan yang besar baik biota laut maupun migas, wilayah perbatasan terdepan, secara ekonomi maju dan memiliki keistimewaan sebagai kawasan perdagangan dan pelabuhan bebas atau free trade zone (FTZ).
Senada dengan Mantan ketua BP Batam Mustofa Widjaja yang menginginkan percepatan implementasi gagasan poros maritim yang menurutnya masih belum maksimal dalam penerapannya. Kepri memiliki semua modal untuk mendukung visi poros maritim dunia yang digalakan pemerintah, sebagai negara kepulauan sudah selayaknya kita menjadikan kemaritiman sebagai fokus utama.
“Potensi Kepri sangat besar untuk jadi pusat poros maritim di Indonesia, saya berikhtiar untuk mendorong semua pihak untuk segera melakukan percepatan implementasi gagasan ini, masyarakat Indonesia terkhusus Kepri sangat menantikan poros maritim yang digalakan pemerintah, sebagai orang yang besar di Kepri saya punya tanggung jawab mewujudkannya,” ungkap Mustofa Widjaja saat dimintai keterangan di Batam, Selasa (1/12/2018).
Calon Anggota DPD Dapil Kepri tersebut menambahkan selama ini pencanangan poros maritim masih dalam tataran wacana pemerintah pusat, sejak lama gagasan tersebut sudah menjadi visi masyarakat Kepri, dukungan semua pemangku kebijakan menjadi kunci terwujudnya impian masyarakat Indonesia terkhusus Kepri atas poros maritim. “Saya mewakili masyarakat Kepri berjuang untuk mewujudkan poros maritim di Indonesia,” tegasnya.
