MONITOR, Bandar Lampung – Peringatan Hari Hak Asasi Manusia (HAM) Internasional ke-70 dirayakan setiap tahun pada tanggal 10 Desember 2018. Kampanye HAM bertujuan agar masyarakat internasional paham dan menghargai bahwa setiap orang memiliki hak dasar yang harus dilindungi.
Peringatan HAM tahun 2018 bertepatan dengan persiapan pemilihan umum (pemilu) 2019. Setiap warga negara punya hak untuk dipilih dan memilih dijamin oleh Undang-Undang. Pada kenyataanya masih banyak persoalan jaminan hak politik warga negara yang belum terselesaikan, terutama berkaitan dengan daftar pemilih tetap yang masih belum selesai.
Dafryan Anggara Calon Anggota Legislatif (Caleg) DPRD Kota Bandar Lampung Dapil 2 menyebut hari HAM sebagai penumbuh kesadaran bagi seluruh elemen bangsa untuk mendorong penyelesaian kasus HAM di masa lalu dan pencegahan pelanggaran di masa akan datang. “Persoalan HAM sangat krusial bagi kita semua, peringatan tahun ini, momentum mendorong penyelesaian kasus HAM masa lalu dan mencegah pelanggaran HAM kedepan, terdekat adalah dengan menjamin seluruh warga negara yang sudah memenuhi syarat punya hak pilih dalam pemilu 2019,” ujar Dafryan Anggara pada wartawan di Bandar Lampung, Senin (10/12/2018).
Persoalan Daftar Pemilih Tetap (DPT) merupakan persoalan klasik di setiap pemilu di Indonesia, jika terjadi kesalahan dan pelanggaran maka hak politik masyarakat untuk dipilih dan memilih akan terganggu. Dafryan Anggara menekankan “Kita berharap pihak yang berwenang mampu menghadirkan keadilan hak politik bagi seluruh warga negara sebagai perwujudan dari penghargaan terhadap HAM,” tuturnya.
