Rabu, 24 April, 2024

Koalisi Pemuda Kampus Kedua Deklarasi Politik Anti Curang

MONITOR, Makassar – Koalisi Pemuda Kampus Kedua mendeklarasikan politik anti curang. Hal ini seiring dengan di tahun 2018 yang merupakan tahun politik, sehingga penyelenggarakan Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak berjalan tanpa kecurangan.

Demikian ditegaskan Ketua Koalisi Pemuda Kampus Kedua, Ardiansyah Laitte di Makassar, Sabtu (12/5/2018).

Pria yang akrab disapa Alle ini mengungkapkan pasca reformasi, banyak pihak yang meramalkan bahwa Indonesia tengah menapaki fase konsolidasi demokrasi. Hal ini berkaitan dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya proses demokrasi setelah 32 tahun lamanya kebebasan politik warga negara direpresi oleh rezim otoritarian orde baru.

- Advertisement -

“Namun demikian, penyelenggaraan pemilu yang jujur dan adil tentu yang menjadi salah satu pilar penting demokrasi masih sering dinodai oleh tindak kecurangan oleh para peserta pemilu,” tegasnya.

Merujuk pernyataan Koordinator Divisi Pengawasan dan Sosialisasi Bawaslu, Mochammad Afifuddin (28/11/2017), bahwa sedikitnya ada tujuh dari 17 provinsi penyelenggara pilkada yang memiliki tingkat kerawanan politik uang tinggi. Tujuh daerah tersebut adalah Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tenggara.

“Politik uang biasanya dilakukan secara terstruktur, sistematis, dan masif,” kata dia.

Karena itu, Alle menjelaskan untuk mengatasi masalah tersebut dibutuhkan peran aktif dari organisasi masyarakat sipil (CSO) dalam melakukan pengawasan terhadap pelaksaan pemilu sembari memberikan edukasi dan meningkatkan kewaspadaan publik tentang bentuk-bentuk kecurangan pemilu yang mungkin timbul. Dengan demikian diharapkan, masyarakat dapat membentengi diri dari segala tindakan politik yang mencoba untuk menodai proses demokratisasi yang telah kita jaga selama ini.

“Akan hal ini, Koalisi Pemuda Kampus Kedua menginisiasi kegiatan ini dengan mengajak seluruh kalangan masyarakat dalam menyadari jalannya demokrasi yang sehat tanpa intrik modus-modus curang,” jelasnya.

“Kegiatan ini mengundang berbagai ormas, para calon pimpinan daerah/kota, dan mahasiswa selaku pemilih aktif. Serta turut mengajak lembaga kepemiluan seperti KPU, BAWASLU, dan organisasi kemahasiswaan dan kepemudaan,” sambung Alle.

Kegiatan akan dilaksanakan pada tanggal 13 mei 2018, pukul 19.00 WIT bertempat di Kampus Kedua, Tamalanrea, Makassar. Forum ini akan diramaikan dengan pemutaran video, panggung orasi, musikalisasi puisi, serta aksi simbolis deklarasi Politik Anti Curang.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER