MONITOR, Jakarta – Gempa Bumi dan Tsunami yang menerjang Donggala dan Palu Sulawesi Tengah pada Jumat (28/9) telah membuat daerah tersebut luluh lantah dan menyebabkan banyaknya korban jiwa.
Hingga hari ini, Minggu (30/9) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat korban meninggal dunia akibat gempa bumi dan tsunami yang terjadi di Donggala dan Kota Palu, Sulawesi Tengah, meningkat menjadi 405 orang.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho melalui telewicara bersama Kompas TV mengatakan korban gempa Donggala dan Palu meningkat menjadi 405 orang dan tersebar di beberapa rumah sakit.
“405 orang meninggal dunia, dan beberapa korban ditemukan tapi masih dalam proses prndataan,” katanya.
Sebelumnya, melalui akun twitter pribadinya, Sutopo mengungkapkan kurangnya peringatan dini dan perilaku antisipasi tsunami dan tata ruang menjadi salah satu penyebab sulitnya pencarian korban.
“Masyarakat yang evakuasi ke tempat tinggi di gedung di Pantai Kota Palu selamat dari terjangan tsunami 28/9/3018 sore. Terbatasnya peringatan dini dan prilaku antisipasi tsunami, shelter dan tata ruang menyebabkan masih banyak korban akibat tsunami,” cuitnya, Minggu (30/9).
Masyarakat yang evakuasi ke tempat tinggi di gedung di Pantai Kota Palu selamat dari terjangan tsunami pada 28/9/2018 sore. Terbatasnya peringatan dini, pengetahuan dan perilaku antisipasi tsunami, shelter dan tata ruang menyebabkan masih banyak korban akibat tsunami. pic.twitter.com/p5vD9qZ3jO
— Sutopo Purwo Nugroho (@Sutopo_PN) September 29, 2018
 telah membuat daerah tersebut luluh lantah dan menyebabkan banyaknya korban jiwa.){kind=link}