Jumat, 29 Maret, 2024

Pemprov DKI rombak Direksi Bank DKI, berikut susunannya

MONITOR, Jakarta – Dengan dalih melakukan penyegaran dan peningkatan kinerja di tubuh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemprov DKI melakukan restrukturisasi atau perombakan direksi di tubuh Bank DKI.

Dalam RUPS Sirkuler PT Bank DKI kali ini, dilakukan pemberhentian, pengalihan tugas dan pengangkatan pengurus Perseroan, sebagai berikut:

Adapun pejaban yang diberhentikan adalah Komisaris Utama Bank DKI Ilya Avianti, Dirut Bank DKI Kresno Sediarsi, Dirut Kepatuhan Budi Mulyo Utomo, Direktur Bisnis Antonius Widodo Mulyono dan Direkur Manajemen Resiko Farel Tua Silalahi.

Sementara Basuki Setiyadjid yang sebelumnya menjabat sebagai komisaris perseroan dialihkan menjadi sebagai Komisaris Utama (Komisaris Independen).

- Advertisement -

Sementara orang-orang yang mengisi jabatan baru diantaranya adalah Erick sebagai Komisaris, Wahyu Widodo sebagai Direktur Utama, Zulfarshah sebagai Direktur Kepatuhan, Babay Parid Wazdi sebagai Direktur Bisnis dan Zainuddin Mappa sebagai Direktur Manajemen Resiko.

Dengan komposisi tersebut diharapkan dapat mendorong proses kaderisasi dan proses pembinaan SDM yang sustainable dan sistematis di PT Bank DKI khususnya dan umumnya BUMD di lingkungan Provinsi DKI Jakarta.

Untuk diketahui, Kresno Sediarsi selama melaksanakan tugasnya dinilai sukses dalam meletakkan perbaikan Kinerja Keuangan di PT Bank DKI diantaranya pertumbuhan penyaluran kredit Bank DKI sebesar 30,82 Triliun pada kuartal III tahun 2018 atau mengalami peningkatan sebesar 20,4 persen dibandingkan posisi September tahun 2017. Rasio LDR atau loan to deposit ratio per september 2018 sebesar 82,66 persen, mengalami peningkatan yang signifikan dari periode yang sama tahun 2017 yang hanya sebesar 61,86 persen.

Peningkatan performa bisnis terutama yang ditopang oleh ekspansi penyaluran kredit ke segmen Mikro dan UKM tumbuh 620 miliar rupiah atau mengalami peningkatan sebesar 49,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2017. Di sisi lain, posisi resiko kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) gross mengalami perbaikan menjadi 3,19 persen per September 2018. Hal ini didorong oleh perbaikan dari sisi penyaluran kredit yang lebih prudent. Selain itu, PT Bank DKI juga telah melakukan transformasi produk layanan menuju Perbankan Digital dan Layanan Perbankan Digital yang menyentuh kehidupan sehari – hari, seperti JakOne Mobile yang merupakan upaya Bank DKI untuk melakukan transformasi produk dan layanan menuju perbankan digital.

“Saya berterima kasih kepada Bapak Kresno Sediarsi dalam mengelola PT Bank DKI dari 2016 sampai dengan sekarang. Sehingga, layanan perbankan di Bank DKI menuju ke arah yang lebih baik. Untuk direksi yang baru, saya harapkan dapat menuntaskan tugas-tugas yang masih ada, seperti terus melakukan Inovasi layanan Perbankan sehingga menjadi BPD yang mampu sejajar dengan Bank Umum lainnya yang berada di BUKU 4. Tetap mampu melaksanakan penugasan yang diberikan oleh Pemprov DKI Jakarta diantaranya yang tertuang dalam Kegiatan Strategis Daerah (KSD),” ungkap Yurianto, Kepala Badan Pembinaan Badan Usaha Milik Daerah (BP BUMD) Provinsi DKI Jakarta.

Lebih lanjut, Yurianto menyampaikan, BP BUMD Provinsi DKI Jakarta berharap kepengurusan PT Bank DKI yang baru lebih profesional dan kompak, sehingga dapat menampilkan performa yang lebih baik. Selain itu, PT Bank DKI juga diharapkan dapat melaksanakan penugasan-penugasan yang diberikan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang digariskan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2017 – 2022 diantaranya mendorong BUMD sektor keuangan untuk memfokuskan aksesibilitas usaha mikro kecil dan menengah terhadap sumber pembiayaan serta mewujudkan masyarakat Jakarta sebagai masyarakat dengan keuangan non tunai (cashless society).

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER