Jumat, 29 Maret, 2024

Pemprov DKI Atur Ulang Jalur Kolong JPM Tanah Abang, Ini Alasannya

MONITOR, Jakarta – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan pengaturan ulang jalur pejalan kaki di bawah kolong Jembatan Penyeberangan Multiguna (JPM) di Jalan Jatibaru Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Kebijakan ini resmi diberlakukan hari ini Kamis (7/2). Adapun tujuan kebijakan ini agar kondisi dibawah JPM tak semrawut.

Pelaksana tugas Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Sigit Widajmoko menjelaskan semua pejalan kaki diarahkan untuk menggunakan JPM.

“Kan sudah ada fasilitasnya, JPM itu kan di bangun untuk fasilitas intergrasi dan juga fasilitas pejalan kaki, ya fasilitas itu di gunakan,” kata Sigit saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (7/2).

- Advertisement -

JPM kata Sigit bukan semata-mata digunakan sebagai fasilitas penyeberangan sarana bagi para Pedagang kaki lima menggelar lapaknya.

Namun JPM, lanjut Sigit, juga dibangun untuk menunjang pengintegarsian moda trasportasi umum dibawa bendera Jaklingko. Karenanya, menurut dia pembenahan dan steriliasi area di kolong JPM dari pejalan kaki penting dilakukan.

“Kita kan sudah memperlajari mobilitas warga itu dimana saja, kemana saja, makanya di fasilitasi dengan pembangunan JPM, jadi JPM itu adalah bagian dari pada penjamin, bukan sebagai fasilitas saja tapi juga penjamin dan melindungi warga khususnya yang menggunakan angkutan umum,” kata Sigit.

Sementara itu, Direktur Utama TransJakarta Agung Wicaksono menjelaskan PT Kereta Commuter Indonesia dan PT Transportasi Jakarta (TransJakarta), sepakat mengatur pejalan kaki di Jalan Jatibaru. Hal ini demi mendukung integrasi antarmoda dengan memanfatkan JPM.

Dengan adanya penutupan akses pejalan kaki di kolong JPM ini maka kata Agung penumpang KA yang turun di Stasiun Tanah Abang yang ingin memanfaatkan layanan TransJakarta bisa menuju Halte Tanah Abang dengan akses tangga. Begitu pula sebaliknya. Pelanggan TransJakarta bisa mengakses Stasiun Tanah Abang.

Kemudian lanjut dia pengguna yang hendak melanjutkan perjalanan dengan menggunakan ojek daring, ojek, bajaj, taksi, maupun moda lainnya dapat keluar dari hall utara (bangunan baru) Stasiun Tanah Abang dan mengakses tangga di sisi kanan dan kiri bangunan sesuai petunjuk yang ada di lokasi.

“Sementara itu, untuk sebaliknya, warga yang hendak mengakses stasiun dari TransJ atau mikrotrans Jak Lingko bisa masuk melalui hall selatan (bangunan lama). Sedangkan calon penumpang yang menggunakan moda lain dapat masuk melalui hall utara (bangunan baru) Stasiun Tanah Abang,” kata Agung.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER