Sabtu, 20 April, 2024

FPI Soal Penjualan Saham Bir Pemprov DKI: Hanya PDIP dan Nasdem yang Nolak 

MONITOR, Jakarta – Sejumlah elemen masyarakat yang terdiri dari massa Jawara Betawi dan Front Pembela Islam (FPI) mendatangi kantor DPRD DKI Jakarta. Kedatangan mereka guna meminta meminta agar para wakil rakyat Jakarta segera mendukung pelepasan saham di PT Delta Djakarta.

Melalui orasinya, mam FPI DKI Jakarta Muchsin mengaku telah menandai partai politik yang menolak penjualan saham itu untuk tidak dipilih lagi warga Ibukota.

“Yang saya tahu, hanya dua fraksi yang menolak pelepasan saham bir ini. Yakni PDIP dan Nasdem. Kasih tahu mereka, apa mau anak-anak mereka dirusak minuman keras. Sudahlah, segera setujui pelepasan saham itu. Jangan rusak warga DKI dengan minuman keras. Jangan legalkan minuman keras beredar di wilayah DKI,” kata Imam FPI DKI Jakarta Muchsin dari mobil komando.

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Mohammad Taufik menerima perwakilan pengunjuk rasa itu di gedung DPRD DKI Jakarta.

- Advertisement -

Politisi Partai Gerindra ini langsung menemui pengunjuk rasa dan turut berorasi di atas mobil komando. Dia mengapresiasi pengunjuk rasa karena sudah tepat menyuarakan aspirasinya ke DPRD DKI Jakarta.

“Dari awal, Fraksi Gerindra mendukung pencabutan saham di PT Delta. Saya akan komunikasikan ini dengan seluruh fraksi bahwa ada aspirasi masyarakat Jakarta yang menginginkan Jakarta bersih dari barang haram. Ada aspirasi warga yang menginginkan pemda tidak terlibat dalam penjualan minuman keras,” katanya.

Di tempat yang sama, Sekretaris DPRD DKI Jakarta, Muhammad Yuliadi mengaku telah menerima surat pelepasan saham PT Delta Jakarta dari Gubernur DKI Jakarta. Menurutnya, Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetio Edi Marsudi pun berkali-kali membahas pelepasan saham di PT Delta Jakarta itu dengan tim divestasi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

“Sudah saya terima sudah lama. Bahkan, tim divestasi yang diketuai Sekretaris Daerah berkali-kali membahas hal ini dengan pak ketua (Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetio Edi Marsudi). Mereka masih merumuskan cara terbaik untuk melepas saham itu agar sesuai aturan yang berlaku,”pungkasnya.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER