Kamis, 25 April, 2024

Kursi Wagub Masih Kosong, Fahri Hamzah Salahkan PKS

MONITOR, Jakarta – Hingga kini, posisi wagub DKI masih kosong sejak ditinggalkan Sandiaga Uno yang memilih maju sebagai calon wakil presiden di pemilihan presiden 2019.

Politikus Partai Keadilan Sejahtera Fahri Hamzah menyebut bahwa Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan lama ‘menjomblo’ karena ulah PKS mengajukan kader yang tidak dikenal dan tidak disetujui partai-partai pendukung untuk posisi Wakil Gubernur DKI.

“Akhirnya itu rumit,” kata Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan pada Jumat, 21 Desember 2018. Dua partai pengusung Sandi saat pilkada, yaitu PKS dan Partai Gerindra, harus mengajukan dua kandidat wagub pengganti Sandiaga. Namun sampai saat ini, penunjukkan wakil gubernur masih menjadi perdebatan antara dua partai tersebut.

Menurut Fahri, permasalahannya ada di PKS. “Kenapa PKS mengajukan orang yang tidak dikenal dan dianggap tidak mengerti DKI? Ini kan mau membantu Gubernur. Harusnya, ditanya juga gubernurnya mau siapa,” tuturnya.

- Advertisement -

Sebetulnya, tambah Fahri, PKS memiliki kader yang mempunyai kompentensi memimpin DKI Jakarta dan bisa diterima semua pihak, yakni Triwisaksana. “Dia itu Wakil Ketua DPRD, sudah menjadi anggota DPRD berkali-kali. Kalau orang itu yang dipilih, semua oke. Masalahnya PKS menaruh orang yang tidak dikenal dan tidak disetujui partai-partai yang akan memilih,” ujar dia.

Sebelumnya, PKS mengajukan dua kandidat wakil gubernur, yakni Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto. Namun kedua kandidat tersebut ditolak Fraksi Partai Golkar dan Partai Hanura DPRD DKI Jakarta. Golkar menolak dua calon yang diajukan PKS lantaran Syaikhu dan Agung bukan berasal dari Jakarta. Alasan yang sama dikemukakan oleh Partai Hanura. Hanura menilai dua orang kandidat Wagub DKI yang disodorkan PKS tak memahami persoalan di Jakarta.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER