Sabtu, 20 April, 2024

Hanya Lima Hari, Ayo Berburu Buku di Islamic Book Fair 2019

MONITOR, Jakarta – Dalam waktu lima hari kedepan, Pameran Buku Islam atau Islamic Book Fair (IBF) 2019 akan meramaikan kawasan Jakarta Convention Center (JCC) Senayan Jakarta. Ya, sejak dibuka oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Syafruddin, pada Rabu (27/2) kemarin, Hall A dan B sudah dipadati banyak pengunjung pameran.

Saat membuka Islamic Book Fair (IBF) 2019, Syafruddin mengatakan ia sangat mengapresiasi upaya Ikapi DKI menggelar IBF yang saat ini sudah memasuki yang ke-18 kali.

“Saya memberikan apresiasi kepada Ikapi DKI  yang sudah 18 kali menggelar IBF, dan  trennya naik terus,” kata Syafruddin.

Ia pun mengajak para pelajar, pemuda, sekolah, pesantren, maupun masyarakat seluas-luasnya untuk menghadiri IBF. “Kalau perlu Kapolri dan Panglima TNI dorong polisi dan tentara datang ke IBF. Begitu pula Sekda DKI maupun Menpan mendorong ASN untuk menghadiri IBF 2019,” tuturnya.

- Advertisement -

Syafruddin mengemukakan, buku merupakan jendela ilmu. “Buku adalah guru kita. IBF ini mendorong budaya literasi,” ujarnya.

Menurutnya ada tiga literasi yang harus terus kita kembangkan, yakni budaya baca, budaya diskusi dan budaya tulis.  Sebagai wakil ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI), Syafruddin pun mendorong para remaja masjid untuk aktif membaca.

“IBF 2019 diharapkan menjadi momentum untuk mengaktifkan budaya baca buku, khususnya buku-buku Islam. IBF adalah ajang kolaborasi penulis dan penerbit menghasilkan buku yang mendorong pribadi yang maju dan bertakwa,” paparnya.

Ketua Ikapi DKI Hikmat Kurnia mengatakan IBF sangat penting. Menurutnya, jika bangsa ini hendak meraih kejayaannya, maka suka tida suka kita harus memperkuat kemampuan literasi setiap anak bangsa. Tanpa kemampuan literasi yang baik, tidak akan lahir individu-individu hebat.

“Itulah sebabnya, IBF tahun 2019 mengusung tema ‘Literasi Islam untuk Kejayaan Bangsa’. Dan perhelatan IBF 2019 diharapkan akan mamp menjadi pemantik bagi lahirnya calon pemimpin di Indonesia di masa depan. Pemimpin yang tidak hanya cerdas, namun memuliakan kemanusiaan, memgutamakan kepentingan rakyat, bagsa dan negaranya,” papar Hikmat Kurnia.

Ketua Panitia Islamic Book Fair (IBF) 2019, Anis Baswedan  mengatakan,  IBF 2019  mengusung tema  “Literasi Islam untuk Kejayaan Bangsa”. IBF 2019  diikuti  213 penerbit buku dari Indonesia maupun mancanegara dengan 48.250 judul dan 3,6 juta eksemplar buku. “Penerbit luar negeri berasal dari Mesir, Arab Saudi ada, Malaysia, Brunei Darussalam, Turki,” kata Anis.

Anis menyebutkan, IBF 2019 mengangkat konsep Wisata Literasi. Pasalnya, banyak pengunjung yang tidak hanya datang untuk mencari buku, tapi juga sekalian berwisata.“Selain membeli buku, pengunjung juga bisa mengikuti kegiatan bedah buku, book signing,seminar, talkshow, dan kegiatan lainnya.  Tersedia pula Kids Zone yang bisa dimanfaatkan orang tua bersama buah hatinya,” paparnya.

Ada banyak mata acara selama  IBF berlangsung.  Salah satunya adalah pemberian pengharaan Islamic Book (IB) Award untuk buku terbaik, tokoh penulis legendaris, dan Tokoh Perbukuan Islam.

Tahun ini, IB Award untuk karya terbaik adalah:

Buku Islam kategori fiksi dewasa: Anak Rantau, karya A. Fuadi, Penerbit Falcon Publishing.

Buku Islam kategori nonfiksi dewasa: Tafsir Ekonomi Kontemporer: Menggali Teori Ekonomi dan Ayat-ayat AlQur’an, karya Abdul Wahid Al-Faizin dan Nashir Akbar, Penerbit Gema Insani

Buku Islam kategori fiksi anak: Khalil Sayang Adik-Ibrahim Sayang Kakak, karya Irfan Amalee, Penerbit Pelangi Mizan.

Buku  Islam kategori nonfiksi anak: Bertanya Alam, Aku Jadi Tahu, karya T. Jamaluddin, Penerbit Kaifa.

Buku Islam kategori terjemahan terbaik: Akhirnya Kutemukan Kebahagiaan, judul asli Wa Aakhiran Iktasyaftu As-Sa’sa’adah, penerjemah  Misran dan Armansyah, Penerbit Gema Insani.

Buku Islam kategori sampul terbaik: Senandung Bisu, karya Aguk Irawan, desain sampul Resoluzy, penerbit Republika Penerbit.

Buku Islam kategori ilustrasi terbaik: Kisah 25 Nabi dan Rasul For Kids, karya Erna Fitrini, illustrator Nalar Studio, dan Penerbit Pelangi Mizan.

Buku Islam kategori tata letak terbaik: #99 Love Your Mind, karya Aprilia Kartika, penata letak Aprilia Kartika, penerbit Rpublika Penerbit.

Anis menambahkan, pada IBF 2019, untuk pertama kalinya panitia memberikan penghargaan LifetimeAchievement  Award kepada tokoh yang sudah berkontribusi besar dalam memajukan dan mencerdaskan masyarakat melalui buku.

“Tahun iniLifetime Achievement  Awarddiberikan kepada A. Hasan Rivai, penulis buku “Tuntunan Shalat Lengkap” yang sudah terjual lebih 60 juta eksemplar,” kata Anis Baswedan.

Sementara itu, Tokoh Perbukuan Islam diberikan kepada Habiburrahman El Shirazy. “Ia diberikan penghargaan sebagai Tokoh Perbukuan Islam tahun 2019 karena karya-karyanya yang luar biasa,” ujar Anis Baswedan.

Wakil Ketua Panitia IBF 2019, Syahruddin El-Fikri menambahkan, salah satu yang berbeda di IBF 2019 adalah adanya  midnight sale atau program belanja buku tengah malam yang memberikan diskon mulai dari30-70 persen. Midnight sale diadakan pada Jumat malam dan Sabtu malam. Pada hari biasa, pameran dibuka pukul 09.00-21.00. Khusus Jumat malam dan Sabtu malam, pameran dibuka pukul 09.00-23.00.

Menurut Syahruddin, hal tersebut dilakukan karena banyaknya permintaan agar pameran diselenggarakan lebih panjang. Ia mengatakan, pameran akan dibuka pukul 09.00 sampai 21.00 WIB dengan potongan harga hingga 70 persen.“Buku-buku di IBF pada midnight sale akan diberikan diskon hingga 70persen.,” kata Syahruddin.

Acara pembukaan IBF 2019 dihadiri oleh berbagai tokoh. Mereka antara lain intelektual Muslim, Prof Dr Didin Hafidhuddin, Dr Ahmad Lutfi Fathullah, Ustaz Bachtiar Nasir, dewan juri Islamic Book Award 2019 dan lain-lain.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER