MONITOR, Lebak – Peristiwa tanah longsor di Desa Citorek Tengah Kecamatan Cibeber Kabupaten Lebak Banten yang terjadi Sabtu, 8 Oktober 2022 kemarin menyebabkan 2 warga meninggal dunia dan 2 lainnya mengalami luka-luka. Penyebab longsor itu diduga akibat adanya aktivitas galian tanah di tebing sekitar gunung Kendeng.
Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Lebak, Rahmat Yuniar mengatakan untuk memastikan penyebab terjadinya peristiwa tersebut, pihaknya kini tengah melakukan investigasi lapangan.
“Iya kami sedang investigasi kang insha Allah hasilnya diinformasikan,” Kata Rahmat Yuniar ketika dikonfirmasi, Minggu, 09 Oktober 2022.
Informasi terkait sedang dilakukannya invesigasi terkait musibah yang terjadi di sekitar lokasi proyek pembangunan Jalan Usaha Tani (JUT) itu dikuatkan pula oleh Kepala Bidang (Kabid) pengembangan prasarana pertanian, Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Lebak, Itan Oktariano. Menurutnya saat ini pihaknya terus menggali informasi dan melakukan pengecekan disekitar lokasi kejadian.
“Siap sekarang tim lagi investigasi ke lapangan nanti kalo udah ada hasilnya kita informasikan” bunyi pesan WhatsApp dari Kabid penyediaan dan pengembangan prasarana pertanian, Distanbun Lebak, Itan Oktariano singkat.
Berdasarkan informasi dari sumber yang tidak ingin disebutkan namanya itu, Proyek Pembangunan Jalan Usaha Tani (JUT) yang dilaksanakan di Desa Citorek Tengah, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, tahun 2022, diduga memakan korban jiwa. Pasalnya, material pasir dan batu yang digunakan untuk pengerjaan proyek tersebut, diambil oleh warga dengan menggunakan peralatan seadanya, dari tebing yang ada disekitar lokasi pembangunan.
“Kejadiannya Sabtu kemarin kang, ada empat orang warga yang sedang ngeruk pasir dan teras, untuk kebutuhan pembangunan Jalan Usaha Tani (JUT), yang dilaksanakan di gunung kendeng, Desa Citorek Tengah, namun mereka tiba-tiba tertimbun longsoran tanah, dua orang diantaranya meninggal dunia, dan dua lainnya luka-kuka dan sudah dibawa ke Puskesmas terdekat” ujar nara sumber, yang minta namanya dirahasiakan, saat menghubungi awak media, Minggu, 09 Oktober 2022.
Menurut sumber, pekerjaan jalan usaha tani yang dilaksanakan di Desa Citorek Tengah ini, merupakan proyek pemerintah, yang seharusnya dilaksanakan dengan baik, sesuai tujuan program untuk kesejahteraan masyarakat, khususnya para petani.
“Sangat disayangkan, proyek JUT ini kan tujuannya buat kesejahteraan masyarakat, khususnya para petani, selain mempermudah akses transportasi menuju kawasan pertanian, juga tentunya diharapkan mempermudah akses bagi para wisatawan yang akan mengunjungi kawasan sentra pertanian terpadu, bukan malah sebaliknya, pembangunan, malah memakan korban jiwa akibat kurangnya pengawasan, serta pekerjaan yang terkesan asal-asalan, padahal biayanya cukup besar” pungkasnya, dipenghujung pembicaraan.