Jumat, 29 Maret, 2024

Menperin Perkuat Sektor Industri Kecil Menengah

MONITOR, Jakarta – Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengungkapkan, negara-negara anggota Asean sepakat untuk melakukan kerja sama ekonomi yang komprehensif dalam menghadapi revolusi industri keempat atau Industri 4.0.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyampaikan, era Industri 4.0 tidak bisa lagi dihindari karena sudah berjalan. Sistem revolusi industri keempat ini mengintegrasikan setiap sektor produksi di industri secara online.

“Kami tengah membuat roadmap Industri 4.0. Langkah ini juga untuk kesiapan dalam menghadapi era ekonomi digital saat ini,” ujarnya.

Namun demikian, tidak hanya untuk industri skala besar, Kementerian Perindustrian juga mendorong industri kecil dan menengah (IKM) agar ikut menangkap peluang Industri 4.0 dengan memanfaatkan perkembangan teknologi manufaktur terkini.

- Advertisement -

“Kami telah meluncurkan program e-Smart IKM, pada awal tahun 2017. Salah satu tujuannya adalah meningkatkan akses pasar melalui internet marketing,” tutur Airlangga.

Kemenperin telah melakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama dengan beberapa marketplace dalam negeri, di antaranya Tokopedia, Blibli, Shopee, Bukalapak dan Blanja.

Sepanjang tahun 2017, tercatat lebih dari 1730 pelaku usaha yang telah gabung dalam program e-Smart IKM dari 23 provinsi. Pada 2019, ditargetkan akan mencapai 10 ribu pelaku IKM seluruh Indonesia.

“Dalam program ini juga mendorong para pelaku IKM agar melakukan terobosan inovasi, dengan memperbaiki produk, pengembangan desain, serta mengikuti pendidikan dan pelatihan,” imbuhnya.

Mengenai optimalisasi kegiatan penelitian dan pengembangan pada sistem dan teknologi Industri 4.0, Kemenperin telah menjajaki kerja sama untuk melakukan kolaborasi riset dengan Tsinghua University dari China dan Institute of Technical Education (ITE) dari Singapura.

Bahkan, Pemerintah Indonesia dan Swiss sepakat melakukan kerja sama di bidang pendidikan dan pelatihan vokasi, terutama terkait pengembangan sistem politeknik dan akademi komunitas.

Kolaborasi yang dinamakan The Skills for Competitiveness (S4C) Project ini bertujuan untuk memberikan terobosan dalam upaya meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) sesuai kebutuhan dunia industri.

"Sebagai percontohan implementasi di era digital ekonomi sekarang ini, Pemerintah Indonesia dan Swiss siap untuk berkolaborasi,” ujarnya.

Komitmen bilateral ini ditandai melalui penandatanganan MoU antara Menperin RI dengan Menteri Ekonomi, Pendidikan, dan Riset Swiss Johann N Schneider-Ammann di sela kegiatan World Economic Forum (WEF) 2018 di Davos.

“Pemerintah Swiss akan memberikan bantuan sebesar Rp110 miliar dalam bentuk fisik dan pelatihan untuk empat sekolah vokasi Kementerian Perindustrian dan satu milik Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi,” paparnya.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER