Kamis, 25 April, 2024

Penguatan Strategi Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan di Tahun 2018

MONITOR, Jakarta – Demi menjaga keberhasilan penurunan tingkat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) setelah tahun 2015, Pemerintah terus melakukan penguatan strategi pengendalian karhutla menyongsong tahun 2018.

Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Raffles B. Panjaitan, menyampaikan bahwa upaya pencegahan yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah Provinsi Bengkulu sudah cukup baik. Hal ini terlihat dari intensitas kebakaran hutan dan lahan dan jumlah hotspot dalam angka relatif kecil. Sampai dengan Oktober 2017, luas karhutla Provinsi Bengkulu 131 hektar. Luasan ini menurun 86,9% dibandingkan tahun 2016.

“Pasca 2015 secara nasional ada perubahan paradigma dalam pengendalian karhutla, dimana pendekatannya lebih mengutamakan aspek pencegahan dan penanganan dini. Dalam rangka kewaspadaan dilakukan penetapan status siaga darurat secara lebih awal. Penguatan sinergi para pihak serta pelibatan masyarakat semakin diperkuat", katanya dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Provinsi Bengkulu Tahun 2017, yang diselenggarakan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Bengkulu di Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu. (07/12/2017)..

Sementara itu, pantauan hotspot pada Posko Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan pukul 21.00 WIB (7/12/2017), berdasarkan pantauan satelit NOAA terdapat satu hotspot di Provinsi Sumatera Utara, begitu juga pantauan satelit TERRA AQUA (NASA) terpantau satu hotspotdi Provinsi Sumatera Selatan. 

- Advertisement -

Dengan demikian, selama 1 Januari – 7 Desember 2017 berdasarkan satelit NOAA terdapat 2.559 titik, setelah tahun sebelumnya sebanyak 3.798 titik, sehingga terdapat penurunan jumlah hotspot sebanyak 1.239 titik (32,62 %).

Sedangkan total 2.358 titik ditunjukkan Satelit Terra/Aqua (NASA) Conf. Level ?80%, setelah tahun 2016 lalu menunjukkan 3.818 titik, sehingga saat ini menurun sebanyak 1.460 titik (38,23 %).

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER