Jumat, 19 April, 2024

Cak Imin Ajak Generasi Milenial Jaga Tradisi Warisan Ulama

MONITOR, Jakarta – Sejumlah pengamat memprediksi Indonesia akan terpecah belah. Namun faktanya, hingga kini persatuan Indonesia masih tetap utuh. Kendati demikian, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar menyatakan perpecahan kemungkinan terjadi apabila nasionalisme bangsa Indonesia mulai terkikis.

Lebih jauh Politisi yang akrab disapa Cak Imin ini mengatakan, nasionalisme Indonesia hingga hari ini kuat berkat ajaran Ulama Nusantara yang mengajarkan tentang cinta tanah Air adalah bagian dari Iman.

“Ini karena sejak dahulu, ulama kita sudah mengajarkan bahwa cinta tanah air adalah bagian dari Iman, yang di NU dikenal dengan adagium Hubbul Wathan Minal Iman," ujar Cak Imin saat mengisi Seminar Nasional yang diselenggarakan oleh Islam Nusantara Center (INC) dengan tema “Maha Guru Ulama Nusantara : Zona Nusa Tenggara Barat” di Masjid Istiqlal Jakarta, Rabu (22/11).

Cak Imin lalu menjelaskan, tradisi dan ajaran yang diwariskan ulama sejak jaman dulu kala harus tetap dilestarikan. Sebab, para ulama nusantara telah memberikan banyak pelajaran dan Local Wisdom tentang keharmonisan sosial dan kemaslahatan umat.

- Advertisement -

“Dari sejak zaman penjajahan, Ulama kita sudah mengajarkan cinta tanah Air adalah bagian dari Iman. Puncak dari wujud ajaran itu adalah dicetuskannya resolusi Jihad oleh K.H. Haysim Asy’ari yang dibacakan oleh Bung Tomo di RRI. Resolusi Jihad Ini yang kemudian memberi sprit para santri dan masyarakat untuk ikut berjihad melawan penjajah,” jelasnya.

Ia pun mengingatkan, agar masyarakat Indonesia terutama generasi milenial tidak sesekali melupakan jasa para ulama pendahulu. “Jangan sekali-kali melupakan jasa ulama. Oleh sebab itu, seminar yang digelar INC ini sangat penting, jadi generasi milenial saat ini bisa berkaca dan belajar ajaran Ulama Nusantara yang genuin dan unik,” ujar pria asal Jombang, Jawa Timur, ini menegaskan.

Dalam kesempatan itu, Din Syamsuddin yang juga menjadi Keynote Speaker menambahkan, sejak abad 18, banyak sekali Ulama Nusantara, khususnya Ulama Sasambo (Sasak, Samawa dan Mbojo) yang sangat cemerlang di tingkat International. “Hal tersebut karena ada kebijakan pengiriman kader ulama ke timur tengah yang dilakukan oleh kesultanan di pulau sumbawa secara sistematis dan strategis, padahal saat itu untuk belajar ke luar negeri sangat sulit, kalau mau kirim uang saja harus ke kesultanan Malaka,” kata Din Syamsuddin.

Selain dihadiri oleh Muhaimin Iskandar dan Din Syamsuddin, hadir juga Sultan Sumbawa, M. Kaharuddin IV, Prof. DR. Abdul Ghani Abdullah, Dr. M. Wildan, MA, Jazilul Fawaid (Inisiator INC), Zainul Milal Bizawi (Sejarawan Santri dan penulis Buku), serta Ginanjar A Sya’ban (Direktur INC).

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER