Jumat, 19 April, 2024

Bank Mandiri Dorong Pedagang Ritel Aktif Lakukan Transaksi Non Tunai

MONITOR, Jakarta – Sejumlah bank di Indonesia tengah menggalakkan program transaksi non tunai, tak terkecuali Bank Mandiri. Namun di tengah semangat juang yang menggebu-gebu untuk mempopulerkan gerakan ini, Bank Mandiri mengakui ada kendala di lapangan.

Salah satu kendala yang dihadapi, adalah pedagang di kawasan Tanah Abang. Vice President Bank Mandiri area Jakarta Kebon Sirih Antonius Harry Trisnanto menuturkan, ada sembilan cabang bank BUMN yang beroperasi dan disiapkan untuk melayani kebutuhan transaksi para pedagang.

Sejauh ini, kata Antonius, Bank Mandiri mencatat dari 13.000 pedagang di Tanah Abang, sekitar 7.000 merupakan nasabah Bank Mandiri. Lebih lanjut ia menyatakan, tak semua nasabah aktif menggunakan transaksi non tunai.

Hal ini membuat Antonius bekerja keras supaya para pedagang di Tanah Abang bisa beralih menggunakan transaksi non tunai, dengan menggunakan mesin electronic data capture (EDC).

- Advertisement -

"Cara lain non-cash supaya lebih efisien dan tidak perlu lagi menghitung uang cash, menyiapkan pecahan kecil. Dengan keunggulan mesin EDC yang kami sediakan, kami mendukung untuk transaksi," ujarnya.

Selain itu, dia menjelaskan Bank Mandiri terus mendorong para pelaku perdagangan ritel untuk melakukan transaksi non tunai. Sementara bagi pedagang grosir, bisa dengan transaksi cek atau giro.

Tentang Bank Mandiri

Bank Mandiri merupakan bank terbesar di Indonesia dalam hal aset, pinjaman, dan deposit. Bank ini berdiri pada tanggal 2 Oktober 1998 sebagai bagian dari program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Indonesia. Pada bulan Juli 1999, empat bank milik Pemerintah yaitu, Bank Bumi Daya (BBD), Bank Dagang Negara (BDN), Bank Ekspor Impor Indonesia (Bank Exim), dan Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo), digabungkan ke dalam Bank Mandiri. (Adv)

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER