Jumat, 29 Maret, 2024

BPJS Kesehatan Tinjau Fasilitas di RS Pelni

MONITOR, Jakarta  – Direktur Utama BPJS Kesehatan, Fachmi Idris bersama dengan Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) meninjau salah satu Fasilitas Kesehatan swasta  yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan yaitu RS Pelni, Jakarta beberapa waktu lalu.

Dalam kunjungannya, Fachmi Idris mengapresiasi apa yang dilakukan oleh RS Pelni. Selain itu, pihaknya berharap seluruh fasilitas kesehatan yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan baik di tingkat primer maupun lanjutan untuk dapat mengupayakan pelayanan terbaik bagi peserta JKN-KIS. 

Menurutnya, pelayanan terbaik bukan hanya pelayanan yang sesuai dengan ketentuan, efektif dan efisien, tapi bagaimana manajemen rumah sakit dapat mengatur sistem yang ada secara internal sehingga akan berujung pada kemudahan bagi peserta JKN-KIS dalam mengelola peserta Program JKN-KIS.

"Kemampuan manajemen rumah sakit saat ini menjadi kunci bagaimana agar rumah sakit tetap dapat melayani peserta JKN KIS dengan baik ditengah berbagai dinamika pengelolaan program dan diharapkan rumah sakit akan mengalami pertumbuhan baik secara kuantitas maupun kualitas," jelasnya dikutip dari laman resmi BPJS Kesehatan di Jakarta, Selasa (10/10).

- Advertisement -

Dalam kesempatan tersebut Ketua Konsil Kedokteran Indonesia Bambang Supriyatno, mengungkapkan KKI akan mendorong upaya optimalisasi pelayanan kesehatan dalan Program JKN-KIS baik oleh fasilitas kesehatan maupun tenaga kesehatan. 

"KKI juga akan mendorong penguatan Komite Medik di masing-masing rumah sakit, dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. KKI juga percaya bahwa program ini baik, khususnya dalam peningkatan kualitas tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan," jelas Bambang.

Sementara itu, Direktur RS Pelni Fathema Djan Rachmat, mengungkapkan, sejak program JKN dijalankan mulai 1 Januari 2014, Rumah Sakit Pelni sudah langsung menjadi provider BPJS Kesehatan sebagai penyelenggara program JKN. Pertumbuhan rumah sakit ini juga cukup pesat, bisa dilihat dari perkembangan jumlah tempat tidur, di tahun 2014 sejumlah 343 tempat tidur, kini sampai dengan tahun 2016 jumlah nya meningkat sampai 569 tempat tidur.

"Peningkatan jumlah tempat tidur tentu saja memicu peningkatan jumlah pegawai dan dokter, dengan kata lain kapasitas makin tumbuh dan berkembang. Hal ini juga seiring dengan peningkatan kunjungan baik rawat jalan maupun rawat inap, saat ini saja per hari mencapai 4000 kunjungan rawat jalan dan 1500 kasus rawat inap" ujar Fathema.

Fathema juga mengungkapkan sejak bekerjasama dengan BPJS Kesehatan, nilai jasa medik untuk para dokternya juga meningkat hingga puluhan persen.

Fathema berharap program JKN-KIS dapat terus berjalan, karena manfaatnya dirasakan betul oleh masyarakat. Namun ia menghimbau agar rumah sakit lain dapat terus secara proaktif beradaptasi terhadap dinamika dalam pengelolaan Program JKN-KIS, dan menjadikan segala macam perubahan sebagai  opportunity atau kesempatan memperbaiki Program JKN-KIS.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER