Jumat, 29 Maret, 2024

Gunung Agung Berstatus Awas, 15.142 Jiwa Mengungsi

MONITOR, Jakarta – Sejak ditetapkannya status awas (level 4) terhadap Gunung Agung pada 22 September pukul 20.30 Wita, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sudah mengevakuasi belasan ribu masyarakat ke luar dari daerah berbahaya.

Berdasarkan catatan BNPB, jumlah pengungsi akibat peningkatan status awas terhadap Gunung Agung di Provinsi Bali, sudah mencapai 15.142 jiwa yang tersebar di 125 titik pengungsian.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menyebutkan, pengungsi tersebar di tujuh kabupaten di sekitar Gunung Agung.

Adapun data selengkapnya yaitu di Kabupaten Badung lima titik (35 jiwa), Kabupaten Bangli 17 titik (465 jiwa), Kabupaten Buleleng sepuluh titik (2.423 jiwa), Kabupaten Denpasar enam titik (343 jiwa), Kabupaten Giayar sembilan titik (182 jiwa), Kabupaten Karangasem 54 titik (7.852 jiwa), Kabupaten Klungkung 21 titik (3.590 jiwa) dan Kabupaten Tabanan tiga titik (252 jiwa).

- Advertisement -

"Pendataan masih dilakukan oleh BPBD. Diperkirakan jumlah pengungsi masih bertambah," ucap Sutopo melalui siaran pers, Sabtu (23/9) malam. Pengungsi berada di GOR, balai desa banjar, rumah penduduk dan kerabatnya.

Banyak titik pengungsian menyebabkan distribusi logistik dan bantuan terkendala karena petugas harus menyalurkan ke lokasi pengungsian yang terpencar.

Tidak sedikit masyarakat yang menawarkan rumah maupun bangunan yang dimiliki untuk ditempati oleh pengungsi. Salah satunya di Pejeng Kangin, Tampak Siring.

"Bantuan masyarakat secara swadaya juga banyak dilakukan. Ini adalah modal sosial yang luar biasa. Masyarakat secara mandiri dan spontan saling membantu anggota masyarakat yang mengungsi. Upaya masyarakat ini layak diapresiasi dan didorong agar tidak bergantung pada bantuan pemerintah," jelas Sutopo.

Pemerintah menurutnya pasti akan memberikan bantuan kepada para pengungsi, namun ada beberapa kendala di lapangan yang sangat dinamis.

Di sisi lain, BPBD telah membangun Posko Tanggap Darurat. Untuk para pengungsi untuk data dan bantuan bisa menghubungi call center Pusdalops Denpasar 0361-223333 dan emergency call Denpasar 112.

Sutopo menambahkan, kepada masyarakat yang mau mengumpulkan donasi, baik berupa barang maupun uang, agar disetor melalui satu pintu yaitu Posko Utama Satgas Siaga Darurat yang beralamat di Dermaga Cruise Tanah Ampo, Manggis, Kabupaten Karangasem.

Sementara itu menurut siaran pers Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, saat ini angin bertiup dominan ke arah Barat-Baratlaut. Oleh karena itu, diharapkan agar hal ini dapat diantisipasi sejak dini terutama dalam menentukan lokasi pengungsian.

“Mengingat adanya potensi bahaya abu vulkanik yang dapat mengakibatkan gangguan pernapasan akut (ISPA) pada manusia maka diharapkan seluruh masyarakat, utamanya yang bermukim di sekitar G. Agung maupun di Pulau Bali, segera menyiapkan masker penutup hidung dan mulut maupun pelindung mata sebagai upaya antisipasi potensi bahaya abu vulkanik,” bunyi siaran pers itu.

Masyarakat maupun pemerintah daerah, BNPB, BPBD Provinsi Bali, BPBD Kabupaten Karangasem, dan instansi terkait lainnya dapat memantau perkembangan tingkat aktivitas maupun rekomendasi Gunung Agung setiap saat melalui aplikasi MAGMA Indonesia yang dapat diakses melalui websitehttps://magma.vsi.esdm.go.id atau melalui aplikasi Android MAGMA Indonesia yang dapat diunduh di Google Play.

Partisipasi masyarakat juga sangat diharapkan dengan melaporkan kejadian-kejadian yang berkaitan dengan aktivitas Gunung Agung melalui fitur Lapor Bencana. Para pemangku kepentingan di sektor penerbangan dapat mengakses fitur VONA (Volcano Observatory Notice for Aviation). 

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER