Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan, Israel akan membayar mahal atas tindakan pengamanan yang diberlakukan di pintu masuk masjid Al-Aqsa.
"Israel, yang tidak menghormati Masjid Aqsha dan Dome of the Rock, akan melihat dirinya sendiri menderita kerusakan paling banyak," kata Erdogan seperti dilansir Reuters, Selasa (25/7).
Erdogan mengatakan pihaknya telah berbicara dengan Presiden Israel Reuven Rivlin bahwa dirinya menentang perlakuan Israel terhadap umat Islam yang hendak pergi ke masjid Al-Aqsa.
"Kami tidak memiliki masalah dengan rumah ibadah orang Kristen atau Yahudi, kami telah mengambil tindakan yang diperlukan untuk melawan serangan yang direncanakan di rumah-rumah ibadat dan di kuil di negara kita," tandas Erdogan.
Untuk diketahui Israel memasang detektor logam di pintu masuk kompleks Masjid Al-Aqsa setelah dua petugas polisi Israel mengalami penembakan 14 Juli lalu. Peristiwa tersebut menyulut bentrokan berdarah Israel-Palestina yang telah berlangsung selama bertahun-tahun.
Perselisihan itu telah memakan korban tiga orang Israel dan empat orang Palestina dalam bentrokan yang berlangsung hari Jumat dan Sabtu. Hal itu meningkatkan alarm internasional dan meminta Dewan Keamanan PBB untuk mengadakan pertemuan guna mencari solusi terkait ketegangan tersebut.
Akhirnya, Israel memutuskan pada untuk menghapus detektor logam dan menggantinya dengan alat pengintai cerdas dan tidak menonjol.