Sabtu, 20 April, 2024

Proyek Rumah DP Nol Rupiah Digugat

MONITOR, Jakarta – Pembangunan rumah DP 0 rupiah di Pondok Kelapa, Jakarta Timur, yang merupakan program kerja Gubernur Jakarta Anies Sandi dipersoalkan. Ini terjadi setelah diketahui kalau pengerjaan rumah DP 0 rupiah itu di kerjakan oleh PT Totalindo Eka Persada yang memiki track record yang kurang baik.

Pihak yang mempersoalkan pembangunan rumah DP 0 rupiah ini datang dari Komite Anti Korupsi Indonesia (KAKI). KAKI menyebut, diduga telah  terjadi pelanggaran terhadap Undang-Undang Persaingan Usaha dalam pelaksanaan tendernya.

Atas temuannya ini, KAKI berencana melaporkan Pemprov DKI ke Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU).

"Tidak ada sama sekali proses tender untuk menentukan kontraktor pembangunan rusun. Ini jelas merupakan dugaan persekongkolan tender yang dilakukan oleh Pemprov DKI dalam hal ini Dinas Perumahan," kata Ketua Umum KAKI Arifin Nurcahyono melalui pesan elektronik kepada wartawan Selasa (20/2).

- Advertisement -

Laporan akan disampaikan hari Rabu (21/2), pukul 13.00 WIB. Lima anggota KAKI akan mendatangi kantor KPPU di Gambir, Jakarta Pusat.

Pembangunan rusun DP 0 rupiah Pondok Kelapa di Jakarta Timur itu, mengunakan lahan milik DKI yang merupakan program kampanye Anies-Sandi. Selain Pemrov DKI, pihak yang juga akan dilaporkan adalah PT Totalindo Eka Persada Totalindo.

Pemprov DKI menunjuk perusahaan konstruksi yang baru saja melantai di Bursa Saham dengan kode saham TOPS ini sebagai kontraktor pembangunan rusun Pondok Kelapa.

"Patut diduga Dinas Perumahan Pemprov DKI mengarahkan kontraktor Totalindo. KPPU harus memeriksa proses penujukkannya," kata Arifin.

Totalindo sendiri memiliki track record yang tidak bagus dalam mengerjakan proyek-proyek Rusunawa milik Pemprov Jakarta pada periode kepemimpinan sebelumnya. Berdasarkan informasi yang dihimpun, perusahaan konstruksi ini terlambat menyelesaikan proyek 41 tower Rusunawa.

Salah satu proyek mangkrak yang dikerjakan Totalindo adalah 14 tower Rusunawa Nagrak di Marunda, Jakarta Utara. Hingga pekan kedua Februari ini, pengerjaan rusunawa tersebut belum juga rampung padahal semestinya selesai pada 20 Desember 2017. Bahkan, berdasarkan informasi dari pekerjanya, kata Arif, kebutuhan Sanitair di proyek tower 1-5 rusun tersebut baru sekitar 50 persen yang dikerjakan.

"Karena itulah kami akan melaporkan Pemprov DKI Jakarta dan Totalindo ke KPPU," pungkasnya.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER