Sabtu, 20 April, 2024

Berbahan Alumunium, BPK Diminta Audit 101 Bus Transjakarta

MONITOR, Jakarta – Kebijakan PT Transjakarta yang membeli 101 unit bus dengan bodi dan kerangka berbahan aluminium menuai persoalan. Banyak kalangan menilai  PT Transjakarta telah melakukan pemborosan dengan membeli bus berbahan almunium tersebut dengan harga Rp 2,1 miliar per unit.

"Jelas pembelian bus berbahan alumunium ini tak efisien dalam segi harga dan fungsi. Perlu ada audit dari BPK," ujar Direktur Eksekutif Indonesia For Transparency And Akuntability (Infra) Agus Chaerudin, Senin (19/2).

Bus berbahan alumunium, kata Agus, jauh lebih mahal dari bahan metal. Padahal, untuk kualitas tidak berbeda. "Sehingga patut diduga ada permainan," cetusnya

Di tempat terpisah, Wakil Ketua Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) D. Andy Saragih berpendapat pembelian bus dengan bodi alumunium memang lebih mahal. Apabila alasan pembelian adalah karena promosi bahwa bodi bus tersebut bisa tahan hingga di atas 15 tahun, 

- Advertisement -

"Memang disayangkan kenapa harus yang berbahan alumunium," ujar Andy.

Sebab dituturkan Andy, untuk apa membeli bus yang tahan selama 15 tahun pemakaiannya sedangkan Perda Provinsi DKI Jakarta No.5 tahun 2014 mengenai Transportasi di Pasal 51 sudah mengatur bahwa usia pakai bus besar paling lama 10 tahun?

"Tidak apa-apa membeli bus mahal. Asal jangan kemahalan," kata Andy.

Andy menilai, pembelian bus alumunium ini hampir sama seperti saat Transjakarta membeli bus Scania dengan standar emisi Euro 6. Namun, standar di DKI Jakarta hanya setara maksimal dengan standar Euro 3 saja dengan menggunakan BBM Pertadex. Apabila menggunakan BBM Bio Solar maka maksimal hanya Euro 2.

"Apakah bus tersebut bisa dipakai tentu saja bisa. Namun, ada hal-hal yang akhirnya menjadikan biaya perawatan tinggi karena adanya pergantian spare parts lebih cepat durasinya dan perawatan ekstra," ungkap dia.

Sebelumnya diinfokan, PT Transjakarta kembali menambah armada barunya sebanyak 300 unit. Dari jumlah tersebut, 101 unitnya dibuat dengan bahan aluminium pada bagian bodi dan kerangkanya, dengan harga Rp 2,1 miliar. "Kira-kira harganya segitu, di atas Rp 2 miliar yang pasti," ujar Direktur Utama PT Transjakarta, Budi Kaliwon, kepada wartawan.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER